Selasa 13 Nov 2018 16:27 WIB

Nasib Jutaan Dolar Dana Saudi di Perguruan Tinggi AS

Sejumlah perguruan tinggi termuka AS mempertimbangkan hubungan dengan Saudi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Amr Nabil
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada Maret lalu, penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dengan misi meningkatkan citranya sebagai seorang modernis, liberalisator, dan reformis. Dalam perjalanannya selama tiga minggu, ia bertemu dengan pemerintah, pebisnis, dan pengusaha hiburan Amerika, serta menandatangani sejumlah kesepakatan bisnis.

Salah satu pemberhentian terpentingnya adalah Boston. Ia menyeberangi Sungai Charles bersama rombongannya untuk mengunjungi Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dua universitas paling bergengsi di dunia.

Pada saat itu, Presiden MIT Rafael Reif memujinya. "Kerajaan mempercepat kemajuan menuju masa depan baru yang menjanjikan," ujar Reif, dikutip the Guardian.

Namun saat ini, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) tengah menghadapi tuduhan pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, di konsulat Saudi di Istanbul. MIT dan Harvard, serta universitas lain yang telah menerima bantuan dana dari Pemerintah Saudi selama bertahun-tahun, sedang mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan kerajaan.

Dalam sebuah pernyataan kepada the Guardian, seorang juru bicara Harvard mengatakan universitas ikut meninjau kasus Khashoggi dengan keprihatinan dan menilai implikasi potensial untuk program yang ada.

Baca juga, Rekaman Suara Ungkap Kalimat Terakhir Khashoggi.

Sejak 2011, Arab Saudi telah mengeluarkan dana lebih dari 350 juta dolar AS ke belasan universitas di AS. Sebagian dana itu diberikan dalam bentuk hadiah, tetapi banyak juga siswa Saudi di universitas-universitas AS yang didanai di bawah program beasiswa.

Menurut analisis Associated Press (AP) tentang dana Saudi yang diberikan ke universitas-universitas AS, George Washington University di Washington DC menerima dana paling banyak. Universitas itu menerima lebih dari 70 juta dolar AS, sebagian besar dalam bentuk dana sekolah. Sementara George Mason University, di Fairfax, Virginia, adalah penerima terbesar kedua sebesar 63.1 juta dolar AS.

Hubungan antara Arab Saudi dengan MIT dan Harvard masih belum jelas. Dalam kunjungan Pangeran MBS ke Boston, Pemerintah Saudi dan perusahaan Saudi setuju untuk mendanai setidaknya tiga proyek MIT. Perusahaan minyak milik negara, Aramco, menjanjikan dana 25 juta dolar AS untuk penelitian selama lima tahun.

Dalam laporan kontrak luar negeri Departemen Pendidikan AS, Harvard tidak menyebutkan secara spesifik dari mana tepatnya dana 28 juta dolar AS yang dilaporkannya diterima dari sumber-sumber Saudi sejak 2011. Namun, universitas itu memiliki kesepakatan dengan yayasan Pangeran Mohammed, MiSK, untuk mengirim siswa Saudi ke sekolah musim panas Harvard.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement