Rabu 14 Nov 2018 23:59 WIB

Apindo: Gudang Pabrik Pakan Ternak Belum Mencukupi

Apindo menilai gudang takkan cukup menampung jagung sebanyak 30 juta ton

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang warga mengumpulkan jagung pakan ternak setelah proses penjemuran di Desa Pasi Timon, Teunom, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (17/2).
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga mengumpulkan jagung pakan ternak setelah proses penjemuran di Desa Pasi Timon, Teunom, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Peternakan dan Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit menyampaikan gudang pabrik pakan ternak (feedmill) yang tersedia saat ini belum mencukupi. Terutama untuk menampung produksi jagung pakan sebesar 30 juta ton tahun 2018.

"Bulog saja sebagai badan logistik kapasitas gudangnya cuma berapa ribu ton," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11). 

Ia mengilustrasikan, per tiga bulan, produksi jagung nasional bisa mencapai 10 juta ton jika mengikuti klaim Kementan. Apabila 70 persennya disebutkan diserap oleh feedmil,  maka tiap tiga bulan pabrik pakan besar ini memiliki stok 7 juta ton jagung pakan. 

Padahal kebutuhan jagung industri hanya 700 ribu ton per bulan atau setara 2,1 juta ton dalam satu kuartal. Ditambah dengan buffer stock sekitar 1 juta ton untuk 1,5 bulan, kelebihan jagung yang bisa diserap feedmil dari petani hanya mencapai 4 juta ton. 

Sementara itu, Ketua Presidium Peternak Layer Nasional Ki Musbar Mesdi meminta Kementan melihat keadaan tersebut.Menurutnya, saat ini harga jagung sudah melonjak hingga Rp5.700¿5.800 kilogram rata-rata secara nasional. Padahal, harga yang direkomendasikan untuk jagung pakan hanyalah Rp4.000-an per kilogram. 

"Sekarang feedmil sama peternak itu sama-sama user. Memang 10 juta ton gudangnya di mana. Jangan menuduh feedmill sebagai pengijon," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement