Sabtu 05 Jun 2010 03:24 WIB

Chile (Grup H): Momentum Kebangkitan Usai Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, Chile kembali ke kancah Piala Dunia setelah 12 tahun absen. Mereka terakhir kali bermain pada Piala Dunia 1998 di Prancis.

Saat itu Chile diperkuat Marcelo Salas dan Ivan Zamorano. Chile absen pada Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang dan Jerman 2006, karena hanya menduduki peringkat sembilan dan tujuh kualifikasi zona Amerika Selatan.

Prestasi terbaik Chile di Piala Dunia adalah pada 1962 saat mereka menjadi tuan rumah. Kala itu Chile menempati peringkat tiga. Prestasi itu menghibur rakyat Chile yang sedang berduka setelah diguncang gempa bumi dua tahun sebelumnya.

Selain menorehkan sejarah membanggakan, Piala Dunia Chile itu juga menorehkan aib bagi sejarah Piala Dunia. Chile mengalahkan Italia 2-0 melalui pertandingan tidak terpuji karena dibanjiri oleh banyak pelanggaran.

Dua pemain Italia Giorgio Ferrini dan Mario David mendapat kartu merah. David dikeluarkan dari lapangan karena menendang pemain Chile Leonel Sanchez, setelah Sanchez mematahkan hidung Umberto Maschio.

Pertandingan itu terkenal dengan sebutan "Battle of Santiago." BBC menyebutnya "pertandingan sepakbola yang paling bodoh, mengerikan, menjijikkan dan memalukan."

Seperti Piala Dunia 1962, kali ini Chile juga akan berlaga di Afrika Selatan, setelah diguncang gempa bumi. Gempa itu cukup mengganggu persiapan tim sampai-sampai mereka harus menunda beberapa pertandingan pemanasan menjelang Piala Dunia.

Anak asuh Marcelo Bielsa itu percaya mereka mampu mengulangi prestasi pendahulu mereka dan mampu melangkah lebih jauh.

Faktor Bielsa

Bielsa adalah orang yang bertanggungjawab atas kegagalan Argentina di Piala Dunia 2002. Saat itu Argentina langsung tersingkir di babak pertama.

Bielsa dijuluki 'El Loco' atau 'si ganjil', pembawaannya obsesif dan fokus pada disiplin. Bielsa harus bisa melupakan kenangan buruk tahun 2002, dan menebus kesalahannya itu dengan berprestasi bagus di Afrika Selatan bersama Chile.

"Saya tidak melihat ini sebagai kesempatan untuk membalas apa yang terjadi pada saya tahun 2002. Tidak ada yang dapat saya peroleh di masa depan yang bisa menghilangkan rasa sedih itu,'' ujar Bielsa. ''Hal yang paling penting di Piala Dunia adalah memastikan para pemain berada pada penampilan terbaik dan itu tergantung pada banyak faktor.''

Pelatih berusia 54 tahun itu hanya berkarier sebagai pemain bola selama empat tahun. Cedera serius memaksanya harus gantung sepatu di usia muda, namun dia tidak meninggalkan sepakbola dan memulai karier sebagai pelatih.

Bielsa seorang pekerja keras dan berpendirian teguh, setia pada taktik dan seorang pembaru sepakbola yang hebat, ciri khas yang membuatnya populer di Chile.

Pasukan Bielsa terdiri dari pemain-pemain yang rata-rata berusia paling muda di antara tim-tim Amerika Selatan lainnya.

Kekuatan Chile bertumpu pada Matias Fernandez, Alexis Sanchez, dan Humberto Suazo. Ketiga pemain itu pernah bermain di klub raksasa Chile Colo Colo tahun 2006 dan memberi pengaruh besar bagi penampilan klub itu.

Fernandez adalah gelandang cekatan yang ahli mengeksekusi tendangan bebas dan pengumpan yang bagus, sementara Sanchez merupakan penyerang berbakat yang mudah meledak.

Kedua pemain muda itu adalah bagian dari bibit baru sepakbola Chile yang bergairah membangun reputasi hebat di luar negeri.

Sedangkan Suazo yang sudah berpengalaman adalah penyerang yang tajam dan pemain terpilih. Dia pernah dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak di dunia tahun 2006 oleh IFFHS (International Federation of Football History and Statistics), mengalahkan bintang-bintang dunia seperti Peter Crouch, Miroslav Klose, dan Didier Drogba.

Dalam perjalanan menuju Afrika Selatan, Chile mencatat 16 poin dari 33 poin tandang, sebuah statistik yang cukup mengesankan yang menegaskan kembali keteguhan tim Amerika Selatan ini.

Chile menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan 32 gol, di mana 10 diantaranya disarangkan Suazo. Chile juga meraih 10 kemenangan, lebih banyak dari para pesaingnya di zonanya.

Chile menduduki peringkat dua di babak kualifikasi, hanya berselisih satu angka dari peringkat pertama Brasil. Prestasi ini adalah penampilan terbaik mereka sejak format grup diperkenalkan di babak penyisihan, yang kemudian disempurnakan oleh kemenangan spektakuler atas Kolombia dengan skor 4-2 Oktober lalu.

Hasil itu menandai kembalinya Chile ke kancah olahraga elite dunia ini dengan satu pertandingan tersisa.

Chile sangat mengandalkan kekuatan serangan. Sejak menit pertama, Chile berupaya mencari gol. Ketika unggul, mereka terus melancarkan tekanan dan tidak lengah saat bertahan. Pergerakan seirama adalah kunci sukses mereka.

Namun, tekanan bertubi-tubi dari lawan bisa menciptakan kesalahan di lini belakang. Chile juga lemah dalam mengantisipasi bola-bola atas, karena tak banyak memiliki pemain bertubuh tinggi.

Timnas Chile

Pelatih: Marcelo Bielsa

Konfederasi: Conmebol

Peringkat FIFA (Des 09): 17

Rekor Penampilan: 7 (1930, 1950, 1962, 1966, 1974, 1982, 1998)

sumber : antara/goal.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement