REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Skuat tim nasional Jerman meraih hasil mengesankan dalam seluruh laga penyisihan Grup B Piala Eropa 2012. Sejak melawan Portugal, pasukan Der Panzer mempu meraih tiga kemenangan beruntun.
Jerman mengalahkan Portugal dengan skor 1-0 di laga pembuka Grup B pada Sabtu (9/6). Mereka empat hari kemudian kembali mengungguli Belanda 2-1 di Kharkhiv.
Regenerasi pemain muda di tubuh skuat asuhan pelatih Joachim Loew mulai memberikan hasil mengesankan. Bertanding di Arena Lviv, Jerman membalikkan keadaan 20 tahun lalu di final Piala Eropa 1992. Der Panzer mengalahkan Denmark 2-1 pada Ahad (17/6).
Hasil ini melengkapi catatan pertandingan mengesankan Jerman dengan tiga kali kemenangan berturut-turut di laga penyisihan Grup B. Sekaligus laga final penyisihan Grup B yang mengantarkan pemuncak grup melangkah ke babak perempat final.
Podolski 100
Dalam laga melawan Denmark, Lukas Podolski menandai penampilan ke-100 bersama tim nasional Jerman dengan mencatatkan gol ke-44. Dia memberikan keunggulan lebih dulu di menit ke-19.
Pemain termuda yang mencapai penampilan ke-100 ini menendang bola ke dalam jala yang dijaga kiper Stephan Anderson. Podolski memanfaatkan umpan silang dari Mario Gomez yang berada 10 meter darinya.
Sayangnya, keunggulan ini tidak bertahan lama. Pasalnya, lima menit kemudian, Michael Krohn-Dehli mampu menyamakan kedudukan 1-1. Gol pada menit ke-24 itu merupakan gol kedua Krohn-Dehli sepanjang turnamen. Dia memanfaatkan sundulan bola dari Nicklas Bendtner di zona berbahaya yang gagal di halau bek Mat Hummels.
Sepuluh menit menjelang akhir pertandingan, pemain pengganti Lars Bender memastikan kemenangan Jerman 2-1. Pengganti Jerome Boateng ini memanfaatkan kelemahan lini belakang pemain Denmark dengan mengejar bola dari Mesut Ozil dan menembakannya ke gawang lawan dari jarak dekat di menit ke-80.
Makin Matang
Pelatih timnas Jerman, Joachim Loew, mengatakan kemenangan susah payah yang diraih anak asuhannya atas Denmark menandai adanya hasil positif dari regenerasi pemain muda. Mereka menunjukkan penampilan semakin matang.
“Pertandingan tersebut sangat sulit seperti yang saya perkirakan. Ini merupakan pertandingan penentuan pertama dalam turnamen,'' kata Loew kepada UEFA. ''Kami menyelesaikan tugas tersebut dan lolos dengan sembilan poin. Ini benar-benar penampilan yang luar biasa.”
Loew menilai timnya memiliki kesempatan untuk membuka pertandingan dengan keunggulan yang lebih baik. Namun, pemain melewatkan tiga atau empat kesempatan untuk menciptakan selisih 2-0 atau 3-0.
Meskipun di babak kedua pertandingan menjadi lebih sulit, anak asuhannya mampu mengontrol pertandingan dan bermain dengan matang. Kemenangan yang tidak mungkin terjadi tiga atau empat tahun lalu. Dengan kontrol dan membawa bola yang baik, pasukan Loew bisa mencetak gol di menit-menit terakhir.