Selasa 19 Jun 2012 22:31 WIB

Arshavin Terjerat Skandal Euro 2012

 Andrey Arshavin
Foto: Reuters/Jerzy Dudek
Andrey Arshavin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Andrei Arshavin, kapten sekaligus bintang Rusia, terjerat skandal lantaran pernyataan kontroversinya usai Rusia tersingkir dari Piala Eropa 2012. Arshavin mengatakan urusan suporter jika Rusia terjungkal dari Euro 2012.

Komentar kontroversi Arshavin menyebar luas usai Rusia gagal melaju ke babak perempat final usai menelan kekalahan dari Yunani di laga terakhir Grup A. Padahal, Rusia saat itu hanya butuh hasil imbang untuk memastikan lolos.

Anggota parlemen Rusia, yang sama-sama dengan pemain Rusia menginap di hotel bintang lima Le Meridien Bristol Warsawa, mengatakan pemain tidak merasa bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. Rekaman kamera ponsel yang ditayangkan LifeNews.ru memperlihatkan sejumlah anggota parlemen terlibat pembicaraan dengan Arshavin yang terlihat rileks. Padahal, Rusia baru saja tersingkir dari Piala Eropa 2012.

Dalam tayangan tersebut, Arshavin beberapa kali mengatakan bahwa mereka tidak mesti meminta maaf atas kegagalan tersebut. ''Kami harus minta maaf untuk apa? Apa?,'' ujar Arshavin.

Anggota parlemen Rusia, Anton Belyakov, kemudian mengatakan pemain harus minta maaf karena gagal memenuhi harapan jutaan suporter. Pemain semestinya mengucapkan sesuatu usai mereka tersingkir dari Euro 2012.

Tapi, Arshavin sekali lagi menolak meminta maaf atas kegagalan Rusia di ajang empat tahun tersebut. ''Memang ini harapannya siapa? Harapan anda atau kami,'' tukas Arshavin membalas Belyakov. ''Jika kami gagal memenuhi harapan Anda, maka sejujurnya itu adalah urusan Anda.''

Arshavin menjawabnya sambil duduk santai di kursi lobi hotel. Tak tampak raut kekecewaan dari wajah Arshavin.

Belykov juga mengatakan beberapa pemain melontarkan cercaan kepada fans yang mendekati mereka di ruang ganti. Setelah dilakukan konfirmasi, pertikaian kecil antara fans dan pemain memang benar terjadi.

sumber : www.sport360.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement