Kamis 28 Jun 2012 10:55 WIB

'Bus' tidak Laku di Piala Eropa 2012

Piala Eropa 2012
Foto: AP/Alvaro Barrientos
Piala Eropa 2012

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Piala Eropa 2012 memberi pelajaran bahwa taktik bertahan ala 'memarkir bus di kotak pertahanan' tidak berlaku di turnamen tersebut. Sejumlah timnas yang menerapkan taktik Jose Mourinho itu gagal menembus babak empat besar.

Istilah 'memarkir bus' pertama kali dilontarkan oleh Mourinho saat menangani Chelsea dengan gaya bertahan. Pelatih berjuluk the Special One ini menaruh 10 atau bahkan 11 pemain di barisan pertahanan. Taktik tersebut musim ini berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Champions 2011/2012.

Terinspirasi keberhasilan Chelsea, sejumlah timnas peserta Piala Eropa 2012 mencoba mengadopsi taktik 'memarkir bus'. Namun, semuanya gagal karena tidak satu pun yang berhasil menembus babak semifinal Euro 2012.

''Republik Ceska, Yunani, Prancis, dan Inggris satu persatu tersingkir di babak perempat final setelah mencoba 'memarkir bus' di depan lawan superior Portugal, Jerman, Spanyol dan Italia,'' tulis japantimes.

Italia harus melewati drama adu penalti untuk menaklukan Inggris yang meniru pola Chelsea. Sempat mengancam di lima menit pertama, Inggris selebihnya bermain bertahan selama 110 menit dengan penguasaan hanya 36 persen.

Ceska tidak memiliki satu peluang pun sebelum akhirnya kalah 0-1 dari Portugal. Sementara, Yunani kelimpungan setelah taktik 'memarkir bus' ternyata tak efektif menahan gempuran Jerman yang akhirnya menang 4-2. 

Prancis, yang semula menolak gaya bermain defensif, tak punya pilihan kecuali 'memarkir bus' ketika berhadapan dengan juara bertahan Spanyol. Namun, taktik tersebut juga tidak mampu menyelamatkan Prancis yang akhirnya tersingkir 0-2.

''Taktik tersebut tidak bekerja. Itu setidaknya terjadi di Piala Eropa tahun ini,'' simpul japantimes.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement