REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Laga terakhir Grup D antara Swedia melawan Prancis akan mempertemukan dua ujung tombak yang menjadi kunci permainan kedua tim di lini depan. Karim Benzema akan berduel dengan Zlatan Ibrahimovic untuk memberikan kontribusi terbaik bagi timnya.
Dalam dua pertandingan awal, Benzema selalu menjadi kepercayaan pelatih Prancis, Laurent Blanc, di lini serang. Penyerang klub Real Madrid ini tercatat sebagai pemain kedua terbanyak yang mengancam pertahanan lawan.
Dalam dua laga, Benzema mampu delapan kali melepaskan tembakan akurat ke gawang lawan. Ia hanya kalah dari kompatriot satu klubnya, Cristiano Ronaldo, yang mempunyai 13 peluang mencetak gol.
Benzema memang belum mencetak gol di putaran final Piala Eropa 2012. Namun, kehadirannya di lini depan Les Bleus menjadi ancaman berbahaya bagi lini belakang lawan.
Dalam laga kedua melawan Ukraina, Benzema mempunyai peranan besar dalam kemenangan timnya. Dua gol Prancis dari Jeremy Menez dan Yohan Cabaye berasal dari assist penyerang berusia 26 tahun itu.
Melihat kontribusinya selama ini, Benzema kemungkinan besar akan tetap mengisi barisan starter dalam laga terakhir Grup D melawan Swedia. Laga ini bisa menjadi awal bagi Benzema untuk membuka keran golnya di Piala Eropa. Meskipun bagi mantan penyerang Lyon ini, kemenangan tim menjadi tujuan yang lebih utama.
“Selalu menyenangkan jika bisa mencetak gol, tapi (memberikan assist) membuat saya bahagia karena saya bisa turut serta di dalamnya,” ujar Benzema seperti dilansir laman resmi timnas Prancis.
Pembuktian Ibra
Laga terakhir ini bisa menjadi awal langkah Benzema untuk mencetak gol. Tapi bagi Ibrahimovic, laga di Stadion Olympic, Kiev, itu akan menjadi pembuktian terakhirnya di Piala Eropa kali ini.
Swedia sudah dipastikan tersingkir, namun penyerang AC Milan itu ingin sedikit membawa kesan positif sebelum angkat koper. Ia tidak ingin Swedia pulang kampung tanpa meraih satu poin pun di Ukraina-Polandia.
Di laga pertama melawan Ukraina, Ibrahimovic bisa mencetak satu gol. Sayang saat itu Swedia harus kalah dari tuan rumah 1-2.
Pemain berjuluk Ibracadabra ini kembali menunjukkan performa bagus dalam laga kedua melawan Inggris. Ia mempunyai lima peluang dengan empat diantaranya tepat mengarah ke gawang lawan. Hanya saja Ibra gagal mencetak gol dan Swedia kembali tidak beruntung karena kalah 2-3.
“Apa gunanya jika saya bermain baik, tapi kami tidak bisa menang?,” kata kapten timnas Swedia ini.
Karena itu, Ibra ingin penampilan baiknya selaras dengan pencapai akhir timnya. Ia berharap tetap bisa memberikan kontribusi terbaik dan Swedia bisa meraih poin. Akan menjadi pengobat luka andai dirinya bisa mencetak gol dan Swedia mampu merebut angka atas Prancis.
Laga itu akan menjadi pembuktian terakhir Ibra di kompetisi kali ini. Pembuktian sebelum ia kembali di turnamen berikutnya. “Kami telah melakukan kesalahan, sekarang kami akan belajar dari itu dan kembali dengan kondisi lebih kuat,” kata pemain yang masih ingin melanjutkan kariernya di timnas Swedia itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika