Sabtu 17 Nov 2018 13:43 WIB

Sunanto: Optimalkan Kader Muhammadiyah di Ranah Kebangsaan

Orbitasi kader Muhammadiyah di ranah kebangsaan perlu dioptimalkan untuk berdakwah.

Ideopolitor yang digelar Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Sabtu (10/11).
Ideopolitor yang digelar Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Sabtu (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Bidang Hikmah Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto berharap kontestasi Pemilu 2019 berjalan dengan lancar, damai, dan membuahkan hasil sesuai dengan harapan masyarakat. Pesta demokrasi itu diharapkan melahirkan calon legislatif yang lahir dari kader Muhammadiyah. 

Menurut Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, konsolidasi demokrasi di tahun 2019 idealnya dapat dimanfaatkan oleh Muhammadiyah untuk melakukan konsolidasi internal. Melalui rumah politik, lanjut Cak Nanto, Muhammadiyah tentu dapat melakukan dakwah nilai di ranah kebangsaan.

Menurutnya, Muhammadiyah membangun politik kebangsaan yang beradab, santun, dan berorintasi pada perubahan yang lebih baik. "Semoga cita-cita bangsa ini dapat terwujud melalui tangan-tangan kader terbaik Muhammadiyah," kata Cak Nanto, dalam siaran persnya, Sabtu (17/11). 

Dalam kesempatan mengisi acara Ideopolitor yang digelar Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Sabtu (10/11), Cak Nanto mengatakan optimalisasi kader Muhammadiyah yang lebih luwes dan dinamis di bidang politik bisa menjadi kekuatan dakwah yang luar biasa. Menurutnya orbitasi kader Muhammadiyah di ranah kebangsaan perlu dioptimalkan untuk berdakwah di ranah politik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement