REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Salah satu investor asal Provinsi Anhui, Cina, menyampaikan minatnya berinvestasi di bidang pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Siti Nugraha Mauludiah mengatakan investor wilayah timur daratan Tiongkok itu sudah memiliki pengalaman mengantarkan wisatawan Cina ke Lombok.
"Mereka menyampaikan minatnya dengan mendatangi 'booth' (stan) kami di CITM (ajang pemasaran pariwisata internasional di Shanghai, Cina)," kata Siti Nugraha Mauludiah.
Di ajang CITM yang digelar pada 16-19 November 2018 tersebut, Indonesia turut berpartisipasi dengan mendirikan Paviliun Indonesia. Acara yang dibuka oleh pejabat setingkat Wakil Menteri Pariwisata Cina itu juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya dan Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun.
"Pameran wisata terbesar ini digelar di Shanghai juga karena kontribusi Shanghai sangat besar dalam hal kunjungan wisatawan Cina ke Indonesia," kata Nining.
Pada tahun ini Kementerian Pariwisata RI menargetkan 2,7 juta kunjungan wisatawan asal Cina. Sebelumnya pemerintah menargetkan tiga juta kunjungan wisman Cina, namun direvisi menjadi 2,7 juta setelah terjadi gempa bumi di Lombok dan Sulawesi Tengah.
Saat ini baru terealisasi sekitar dua juta kunjungan wisatawan dari Cina ke sejumlah objek wisata, seperti Bali dan Manado, Sulawesi Utara.
"Kami tidak mematok target khusus dari ajang CITM. Secara umum, kami menginginkan agar target tersebut tercapai," kata Konjen.
Dalam pameran pariwisata di kota terkaya di China itu, Indonesia memasarkan paket wisata minat khusus, seperti menyelam dan golf.
"Selain itu, pameran ini difokuskan untuk meyakinkan para wisatawan Cina setelah beberapa wilayah di Indonesia dilanda bencana," ujar Nining.