Rabu 21 Nov 2018 12:49 WIB

Kemendag Dukung Perajin Perak Gianyar Ikut Pameran Ekspor

Pameran merupakan suatu jendela untuk mempromosikan produk agar menarik minat pembeli

Red: EH Ismail
Kementerian Perdagangan menggelar acara Aktivasi Kerja Sama dengan tema “
Kementerian Perdagangan menggelar acara Aktivasi Kerja Sama dengan tema “

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) bekerja sama dengan PT Antam Tbk dan Pemda Gianyar menggelar workshop bertema “Persiapan Pameran Ekspor dan Kalkulasi Harga Ekspor” pada 19 November 2018. Melalui acara itu, Kemendag dan PT Antam Tbk memberi fasilitas para pengrajin mengikuti pameran ekspor sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian pembinaan dan pembimbingan tersebut, salah satunya pada Trade Expo Indonesia (TEI).

Dirjen Arlinda mengatakan, workshop diharapkan para pengrajin dapat lebih siap untuk mengikuti ajang pameran internasional selanjutnya.

“Pameran merupakan suatu jendela untuk mempromosikan produk agar dapat menarik minat calon pembeli dan meningkatkan nilai jual produk. Pembekalan tentang persiapan pameran dagang diperlukan agar para pengrajin dapat menampilkan produk dengan lebih elegan dan memberi kesan excellent di suatu pameran internasional,” kata Dirjen Arlinda.

Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan selaku pelaksana kegiatan workshop menjelaskan, beberapa alasan penting mengikuti sebuah pameran dagang antara lain memperkenalkan produk, menjaring para pembeli potensial serta melihat perkembangan pasar, kecenderungan konsumen dan para pesaing.

Dengan demikian, kata Marolop, persiapan mengikuti sebuah pameran menjadi sangat berharga untuk keberhasilan bisnis.

Selain pembekalan persiapan pameran internasional, para pengrajin juga dibekali dengan pengetahuan penetapan harga ekspor agar lebih tepat dalam menentukan strategi harga jual untuk ekspor. Kecepatan dan ketepatan pemberian informasi harga akan memperlancar negosiasi bisnis bagi kedua belah pihak, penjual maupun pembeli, terutama ketika mengikuti pameran dagang.

Kementerian Perdagangan dan PT  Antam Tbk telah melakukan sinergi terkait pengembangan kapasitas, pengembangan desain produk, dan promosi dagang bagi para pengrajin perak di Gianyar Bali.

 

“Gianyar merupakan salah satu pusat kerajinan perak nasional, saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai pusat kerajinan perak dunia. Apabila Gianyar mendapatkan pengakuan internasional, diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk kerajinan Nasional. Kerajinan perak dari Gianyar dikenal memiliki karakteristik yang unik warisan turun temurun,” Kadis Perindag Gianyar, Wayan Suamba

Pelaku usaha di Gianyar, I Kadek Mustika menguraikan masalah yang dihadapi para pengrajin perak. Ia menyebutkan diantaranya, kurangnya daya saing kerajinan perak di pasar internasional, masalah harga bahan baku perak mengikuti harta internasional padahal diproduksi di dalam negeri, hampir sebagian besar bahan baku penolong bersumber dari impor seperti karet, wax, dan gipsum untuk molding (cetakan), bahan pembersih, mesin dan peralatan.

“Komponen dari dalam negeri hanya tenaga perajin dan pegawai. Pemberian fasilitas KITE (Kemudahan Impor untuk tujuan Ekspor) juga tak berpengaruh karena urusan yang berbelit bahkan, saya pernah rugi kena pinalti dari partner saya karena panjangnya waktu untuk proses verifikasi,”  kata Romo, sapaan Kadek.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, dibutuhkan dukungan Pemerintah, swasta dan komunitas pelaku usaha. Kendala dalam daya saing di atas dipandang perlu diselesaikan dalam waktu yang singkat, tepat sasaran agar kerajinan perak Gianyar tetap bertahan berhadapan dengan produk Thailand dan China yang sudah berada di pasar-pasar dunia bahkan sudah dapat ditemui di Bali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement