Sabtu 24 Nov 2018 10:31 WIB

El Nino Sebabkan Produksi Padi Sleman Menurun

Mundurnya musim hujan juga memengaruhi jumlah lahan di Sleman.

Pekerja membajak sawah dengan sapi di lahan pertanian Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja membajak sawah dengan sapi di lahan pertanian Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Produksi padi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada musim tanam periode ini dikhawatirkan menurun. Penyebabnya fenomena El Nino yang mengakibatkan masa tanam mundur beberapa waktu.

"Adanya fenomena El Nino ini membuat para petani menunda masa tanam yang seharusnya mulai tanam pada Oktober menjadi November akhir," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Heru Saptono di Sleman, Sabtu

(24/11).

Menurut dia, dengan adanya El Nino dikhawatirkan akan berdampak pada produksi padi di Sleman. Padahal pada tahun 2017 produksi beras Sleman mengalami surplus hingga 150 ton.

"Kami khawatir fenomena El Nino ini mengakibatkan jumlah panen padi menurun pada 2018," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan langkah antisipasi. Yaitu dengan memberikan bantuan berupa pompa air kepada petani sebanyak 50 unit pompa untuk mengalirkan air dari sumber air terdekat.

"Langkah tersebut agar para petani dapat menebar benih lebih awal sebelum ditanam, sehingga ketika hujan sudah benar-benar turun benih siap ditanam," katanya.

Heru mengatakan, hujan yang turun dalam beberapa hari ini hanya sebatas anomali iklim. Sehingga pihaknya belum memberikan instruksi untuk menanam.

"Rencananya nanti pada 29 November kami akan lakukan penanaman serentak di Kecamatan Prambanan pada lahan seluas 20 hektare. Rencananya akan dipimpin Bupati Sleman Sri Purnomo," katanya.

Ia mengatakan, selain berpengaruh terhadap produksi padi, mundurnya musim hujan juga memengaruhi jumlah lahan di Sleman. Saat ini sudah ada 1.750 hektare lahan sawah dari target 2.500 hektare.

"Dengan melihat kondisi ini, kami hanya bisa mencapai target sekitar 2.000 hektare saja," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement