Rabu 28 Nov 2018 14:04 WIB

Dua Calon Optimistis Terpilih Jadi Ketum Pemuda Muhammadiyah

Dari enam calon telah mengerucut menjadi dua nama yakni Sunanto dan Ahmad Fanani.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Muktamar Pemuda Muhammadiyah
Foto: Fernan Rahadi / Republika
Muktamar Pemuda Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menjelang putusan calon ketua umum Pemuda Muhammadiyah, ada dua nama yang diunggulkan dari enam calon yang bersaing. Dua nama tersebut, yakni Sunanto dan Ahmad Fanani. Keduanya mengatakan optimistis memenangkan persaingan menjadi ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Sunanto optimistis memenangkan suara muktamirin dalam melanjutkan kepemimpinan sebagai ketum. Nama Sunanto sendiri menjadi salah satu nama yang unggul di pemilihan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Ia menyebutkan, ada 800 atau sekitar 75 persen suara yang bisa diraup. Terlebih, ia telah memutuskan untuk berkoalisi dengan Sukron.

"Insya Allah, Jawa Timur akan bersama saya dan kapan lagi Pemuda Muhammadiyah dipimpin oleh Madura," kata Cak Nanto, sapaan akrabnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Rabu (28/11).

Visi dan misinya sendiri, yaitu melakukan pemberdayaan dan optimalisasi kader di berbagai bidang. Selain itu, juga melakukan orbitasi seluruh kader yang ada di Indonesia. "Jadi, berkontribusi untuk kemaslahatan dan kepentingan negara," lanjutnya.

Ia pun menyebutkan, jika dirinya terpilih sebagai ketum, ia akan mengedepankan sikap independen. Sebab, hal tersebut sesuai khitah Pemuda Muhammadiyah dan juga dirinya sendiri. "Saya orang independen. Secara organisasi Pemuda Muhammadiyah mengikuti khitah, jadi tidak boleh dicampuradukkan," katanya.

Namun, ia akan tetap mempersilakan siapa pun Pemuda Muhammadiyah untuk beraktivitas dalam kegiatan politik. Ia mengaku, tidak akan mengahalangi kader-kadernya yang ingin berkembang di bidang lain. Asalkan, kegiatan di luar organisasi, tidak dibawa ke dalam urusan Pemuda Muhammadiyah.

"Walaupun dia beraktivitas di partai atau di organisasi lain, saya kira itu tidak akan berpengaruh terhadap Pemuda Muhammadiyah. Dan Pemuda Muhammadiyah itu sudah diikat dengan khitah Muhammadiyah," ujarnya.

Sementara itu, calon lainnya Ahmad Fanani juga optimistis memenangkan kursi ketum Pemuda Muhammadiyah ini. Ia mengaku akan menjaga integritas Pemuda Muhammadiyah demi masa depan yang lebih baik. "Insya Allah, kami yakin bisa memang. Mudah-mudahan, Pemuda Mihammadiyah hari ini kan tantanganya makin berat dan kita terus menjaga watak dan harkat Pemuda Muhammadiyah," kata Fanani.

Ia mengatakan, secara institusi Pemuda Muhammadiyah merupakan organisasi yang transparan antarseluruh anggota. Sehingga, tidak ada terseret ke dalam kepentingan politik. "Pemuda Muhammadiyah enggak mungkin bisa diseret-seret seret ke kanan dan ke kiri. Kita tidak ikut dalam tarikan-tarikan kepentingan politik," lanjutnya.

Sebelumnya, ada enam calon yang memperbutkan posisi ketum. Enam calon tersebut, di antaranya, Ahmad Fanani, Andi Fajar Asti, Muhammad Sukron, Faisal, Sunanto, dan Ahmad Labib. Beberapa kandidat yang telah ditetapkan sendiri merupakan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014 hingga 2018. Namun, pada Rabu (28/11), caketum mengerucut ke tiga nama, yakni Sunanto, Fanani, dan Ahmad Labib. 

Putusan siapa yang akan menjadi ketum pun akan diumumkan pada Rabu malam. Putusan diumumkan setelah proses pemilihan dan penghitungan suara selesai dilakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement