REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf (TKN), Hasto Kristianto membuka pintu lebar-lebar bila akan diadakan pertemuan dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi (BPN). Menurutnya, pertemuan TKN dan BPN tetap berpeluang terbuka di tengah panasnya kampanye Pilpres 2019.

Hasto mengatakan komitmen pemilu damai perlu disegarkan kembali. Sebab ia mengakui ruang publik saat ini diisi oleh kampanye bermuatan diksi negatif. Diantaranya tabok, politikus sontoloyo, genderuwo, Indonesia bakal bubar pada 2030 atau mayoritas penduduk Indonesia miskin.

"Komitmen pemilu damai bakal lagi bisa dilalukan. Bisa saja ketemu lagi (dengan BPN) bicarakan kampanye damai," katanya pada wartawan di Posko pemenangan jalan Cemara, Kamis (29/11).

Sekertaris PDIP tersebut merasa TKN bisa saja memberi masukan pada petinggi BPN supaya mengkaji ulang kinerja timnya. Tujuannya agar diksi berbau kampanye negatif dan saling serang mampu dikurangi. "Kami bisa kasih masukan di kubu sana (BPN) ada yang tidak benar lakukan kampanye negatif," ujarnya.

Hingga saat ini, ia menekankan TKN tetap berkomitmen mewujudkan kampanye damai. Upayanya dengan kampanye kreatif dan inovatif seperti penyaluran minat pemuda, pentas seni. "Kami komitmen kampanye damai sebagaimana diutarakan di awal," sebutnya.

Sebelumnya, deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 berlangsung di Kawasan Monas, Jakarta pada Ahad (23/9) dengan dihadiri oleh pasangan capres-cawapres dan para pimpinan partai politik. Pada acara ini, diisi pembacaan ikrar dan penandatanganan deklarasi kampanye damai. Dilanjutkan pelepasan burung merpati dan foto bersama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika