REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad Bin Salman di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina. Pertemuan tersebut membahas mengenai upaya peningkatan hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas tentang peningkatan kerja sama ekonomi bilateral di berbagai bidang, termasuk kilang minyak, IT dan pelatihan tenaga kerja. Terkait pembangunan kilang minyak, Jusuf Kalla menjelaskan, pembangunan salah satu situs kilang minyak di Cilacap erat kaitannya dengan investasi Arab Saudi di Indonesia.
Kedua pemimpin negara ini sepakat bahwa pembangunan kilang tersebut akan dipercepat. “Kita sudah ada perjanjian untuk membangun kilang minyak di Cilacap, investasinya cukup besar sekitar 6 miliar dolar, mereka minta dipercepat untuk memulainya,” ujar Jusuf Kalla dalam siaran pers, Sabtu (1/12).
Jusuf Kalla mengakui terhambatnya pembangunan kilang minyak tersebut, akibat Indonesia belum menyiapkan lahan. “Kita harus mengakui terhambatnya itu ada di pihak kita yang belum menyelesaikan masalah lahan, untuk itu mereka minta dipercepat," kata Jusuf Kalla.
Diharapkan dengan adanya kilang minyak tersebut Indonesia memiliki tempat penyimpanan minyak yang cukup besar sehingga bisa mengurangi impor minyak. “Kita harap kalau kilang minyak jadi, kita bisa mengurangi impor minyak," kata Jusuf Kalla.
Di luar permasalahan ekonomi, Muhammad Bin Salman juga menyampaikan kepada Jusuf Kalla terkait isu meninggalnya wartawan Jamal Kashoggi. Putra Mahkota menjelaskan, saat ini pross hukum terus berjalan dan sekitar 11 orang sudah ditangkap terkait kasus tersebut.
Dalam pertemuan bilateral ini, Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Wakil Menteri Luar Negeri RI Mohammad Fachir. N. Rizky Jaramaya