Selasa 04 Dec 2018 04:06 WIB

Dirut BEI Sebut Perlu Dua Tahun untuk Capai 1.000 Emiten

2018 menjadi tahun dengan jumlah perusahaan IPO terbanyak dibandingkan tahun lainnya.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/11).
Foto: Republika/Prayogi
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong perusahaan di Indonesia agar segera melakukan penawaran saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diharapkan jumlah perusahaan yang IPO mencapai 1.000 emiten.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, untuk mencapai angka tersebut, perlu waktu dua sampai tiga tahun ke depan. "Mudah-mudahan di akhir periode kami, bisa mencapai 1.000," katanya di sela Acara CEO Network di Jakarta, Senin, (3/12).

Ia menyatakan, demi mewujudkan harapan pemerintah tersebut, BEI akan berusaha semaksimal mungkin. Pasalnya, saat ini sudah ada 615 perusahaan tercatat di bursa, 53 di antaranya melakukan IPO tahun ini, sementara 10 perusahaan lagi ada di pipeline.

Inarno menuturkan, 2018 menjadi tahun dengan jumlah perusahaan listing atau IPO terbanyak dibandingkan tahun lainnya. "Kita selalu sosialisasikan secara rutin kepada calon emiten terutama terhadap yang existing karena mereka punya anak-anak usaha. Kita pun punya tim khusus yang mendorong mereka untuk go public (IPO)," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menilai kendala para anak usaha tersebut sehingga belum melakukan IPO sebenarnya hanya terletak di waktu. Pasalnya, dari sisi kesiapan Inarno menilai, mereka sudah siap.

"Cuma masalah timing saja. Memang dengan adanya faktor eksternal, mereka masih menunggu. Hanya saja, kalau nggak sekarang atau pun pas Pilpres (Pemilihan Presiden), menurut historical nggak ada pengaruhnya sama sekali antara Pilpres dengan indeks atau dengan situasi ekonomi," tutur Inarno.

Agar semakin banyak perusahaan lakukan IPO, Inarno mengaku, BEI sudah lakukan semuanya. Dari mulai menyediakan pendaftaran elektronik yang terkoneksi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga lainnya. "Mudah-mudahan ini bisa percepat registrasi perusahaan untuk listing," katanya.

Pada kesempatan serupa, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku bangga karena tahun ini lebih dari 50 perusahaan melakukan listing di bursa. "Saya harap bisa capai 1.000. Saya dorong supaya bisa lebih banyak yang listing, ayo sama-sama kerja untuk itu," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement