Senin 03 Dec 2018 18:09 WIB

Keluarga Merasa Kepergian Ayah Usai Reuni 212 Penuh Hikmah

Almarhum Nico memiliki keinginan bisa berumrah tahun depan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah massa dari berbagai organisasi islam mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sejumlah massa dari berbagai organisasi islam mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nico Idris meninggal di usia 53 tahun usai menghadiri acara Reuni 212 di kawasan Monas pada Ahad (2/12). Almarhum meninggalkan satu istri dan dua orang anak.

Erin Karlina (26 tahun) anak pertama dari almarhum Nico mengatakan almarhum ayahnya tidak pernah absen mengikuti aksi 212 sejak dua tahun lalu. Ayahnya namun bukan dari anggota ormas maupun partai.

"Tidak sebagai apa-apa cuma ikut saja, tapi kalau acara Front Pembela Islam (FPI) kaya aksi 212 ikut juga ramai-ramai dari sini. Namanya ketua RW kan, masak warganya datang dia tidak," kata Erin saat ditemui di kediamannya, di Jalan Tanah Rendah, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin (3/12).

Erin merasa ada hikmah di balik kepergian ayahnya usai menghadiri Reuni 212 kemarin. Ia dan keluarga tidak merasa sendirian lantaran mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak.

"Iya jadi banyak yang takziah terus banyak yang mendoakan, jadi merasa beruntung," kata dia

Di sekitar rumah almarhum terdapat beberapa karangan bunga atas nama pribadi dan beberapa instansi. Di antaranya dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Adnani Taufiq, DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, keluarga besar PKS Provinsi DKI Jakarta, Mushola Raudhah Islamic Village Tangerang dan DPC FPI Kelapa Dua Tangerang.

Selain itu, Erin mengaku sejak kemarin keluarganya mendapat kunjungan dari beberapa tokoh di antaranya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang datang bersama Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, dan jajaran Kelurahan Kampung Melayu.

"Kalau yang menshalatkan tadi Habib Muhsin bin Zain Alattas, terus Habib Novel Bamukmin ikut ke makam," kata dia.

Menjelang waktu shalat Ashar salah satu inisiator Reuni 212 Ustaz Bachtiar Nasir pun tiba di kediaman keluarga almarhum Nico untuk memberikan doa dan santunan. "Saya mewakili segenap inisiator 212 datang berbela sungkawa, turut berduka dan hari ini saya tidak bisa datang shalat karena di Jatipadang juga ada yang wafat," katanya.

Niat umrah

Erin menceritakan, almarhum ayahnya berencana untuk menunaikan ibadah umrah pada tahun 2019. Namun, hal itu belum sempat terwujud lantaran ajal telah menjemputnya terlebih dahulu.

Erin mengatakan almarhum ayahnya terus menabung untuk mewujudkan niatnya itu. Sebelumnya, kata Erin, ibunya sudah terlebih dahulu menunaikan ibadah umrah beberapa waktu lalu.

"Tadinya niat umrah bareng, cuma uangnya kurang kan, jadi bapak nambahin buat ibu dulu, terus nabunglah sedikit-sedikit tapi belum cukup sampai akhirnya meninggal," tuturnya.

Selain itu, kata Erin, rencana almarhum ayahnya untuk menunaikan ibadah umrah pada tahun 2019 tadinya akan dilakukan bersama saudara-saudara yang lain. Namun, mimpi itu belum sempat terwujud sebab ajal sudah lebih dulu memanggil.

"Tahun depan si niatnya bareng sama keponakannya juga pada mau umrah. Keponakannya juga sudah pada mau bantu nambahin," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement