Selasa 04 Dec 2018 14:24 WIB

MT Telkomsel dan RZ Nikahkan 20 Pasangan Kurang Mampu

Dana pernikahan berasal dari zakat infak karyawan Telkomsel.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pasangan pengantin melakukan ijab kabul saat berlangsungnya nikah massal.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah pasangan pengantin melakukan ijab kabul saat berlangsungnya nikah massal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 20 pasangan kurang mampu dari berbagai wilayah di Kota Semarang resmi menyandang status suami- isteri, tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Meereka merupakan pasangan peserta nikah massal yang digelar Majelis Taklim (MT) Telkomsel bersama Rumah Zakat (RZ), di halaman Grapari Telkomsel Semarang, Ahad (2/12).

Ketua MT Telkomsel Regional Jawa Tengah & DIY, Ahmad Ridwan mengatakan, dari ke-20 pasangan nikah massal tersebut terdiri atas satu pasangan pengantin yang sudah dinikahkan sebelumnya dan 11 pasangan pengantin yang melaksanakan ijab qabul pada acara nikah massal ini.

Sedangkan sisanya, merupakan empat pasangan yang akan dinikahkan kemudian hari karena sebelumnya yang bersangkutan telah melakukan nikah siri dan empat pasangan yang masih harus melengkapi berkas untuk diserahkan kepada Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai persyaratan nikah.

“Selain dari Kota Semarang, para peserta nikah massal ini juga ada yang dating dari Kabupaten Demak dan Kabupaten Pemalang,” ujar dia, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/12).

Ia berharap melalui kegiatan ini bisa akan memberikan nilai manfaat yang berkelanjutan bagi para peserta dalam membangun sebuah keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warahmah.

“Yang tak kalah penting, adalah ketenangan dalam kehidupan bernegara. Karena pernikahannya tercatat oleh pegawai pencatat pernikahan atau dalam hal ini KUA yang kemudian akan lebih memudahkan dalam hal urusan administrasi kependudukan selanjutnya,” kata Ridwan.

Sementara itu, dalam tausyiahnya, Ustadz Fakhrurozi menekankan hakikat pernikahan. Menurutnya pernikahan jangan seperti terminal yang hanya ‘numpang lewat’ dan pergi lagi.

Jangan pula seperti Pasar yang hanya berisikan transaksi, tapi jadilah keluarga seperti Masjid yang dimana setiap orang yang memasuki Masjid secara kejiawaan. “Insya Allah siapapun bakal merasakan kenyamanan dan ketenangan,” ujar dia.

Branch Manager Rumah Zakat Kantor Perwakilan Jawa Tengah, Alamsyah Nuruzzaman menambahkan, ke-20 pasangan pengantin diberikan mahar berupa  seperangkat alat sholat dan Alquran, serta uang saku dan hadiah perlengkapan rumah tangga seperti kompor gas atau magic com.

Mereka juga diarak keliling menggunakan becak dari gedung Grapari Telkomsel- Jalan Pahlawan- Simpanglima dan kembali ke Grapari Telkomsel. Turut menyaksikan prosesi nikah massal ini Manager Service Management Telkomsel Semarang, Avi Susanti dan Bimas Islam Kementerian Agama RI Kota Semarang, Muhammad Labib.

Salah seorang pasangan nikah, Dian Roy (55) dan Nanik (43) mengaku, merasakan momentum ini sangat membahagiakan mereka. Kendati pesta pernikahannya tidak dilaksanakan di gedung atau dirumah sang istri, tapi patut disyukuri.

“Sebelumnya, saya sudah lebih dari tiga kali mendaftar setiap  kegiatan nikah massal gratis, namun baru kali ini mimpi kami selama ini bisa terpenuhi,” jelas Dian Roy.

Ia juga menyampaikan, terimakasih kepada panitia yang yang sudah mendampingi untuk mengurus semua administrasi dan syarat- syarat pernikahan keduanya. “Kami banyak dibimbing dan didampingi misalnya masih ada kekurangan syarat untuk ke KUA,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement