Selasa 04 Dec 2018 19:01 WIB

Jelang Tahun Baru, Pasokan Elpiji di Palangkaraya Aman

Jumlah kebutuhan dan jumlah dari kuota untuk Palangka Raya mencapai 172 ribu tabung.

Red: Gita Amanda
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palangka Raya mengklaim pasokan gas elpiji bersubsidi aman hingga perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019. Jumlah kebutuhan dan jumlah dari kuota untuk Kota Palangka Raya mencapai 172 ribu tabung, dengan empat agen dan 178 pangkalan.

"Saya yakin denan ini gas elpiji cukup untuk memenuhi kebutuhan gas bersubsidi sampai akhir tahun nanti," kata Kepala Disperindag Kota Palangka Raya Ikhwanudin, Selasa (4/12).

Ia mengatakan jika penyaluran atau distribusi lancar maka dapat dipastikan tidak ada kelangkaan elpiji di pasaran ataupun kenaikan harga. Namun, lanjut Ikhwanudin perlu diwaspadai adalah adanya oknum yang bermain atau memanfaatkan momen-momen seperti ini.

"Saya pikir kalau penyalurannya lancar maka tidak ada kelangkaan ataupun kenaikan harga, berbeda kalau adanya oknum yang memanfaatkan momen seperti ini maka itu yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi," katanya.

Ia kembali mengingatkan gas elpiji tiga kilogram diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu. "Untuk itu untuk golongan masyarakat tertentu tidak diperkenankan menggunakan gas bersubsidi itu. Salah satu yang tidak boleh menggunakan seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), maupun PKL dengan kategori tertentu," katanya.

Sementara itu, saat ini sejumlah warga di Kota Palangka Raya, mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi di kota setempat yang mencapai Rp 35 ribu per tabung menjelang pelaksanaan Natal 2018 dan tahun baru 2019. "Sekitar sebulan harga gas elpiji tiga kilogram Rp 30 ribu namun kemarin saya beli justru harganya naik menjadi Rp 35 ribu per tabung," kata Mardiani warga Palangka Raya.

Ia merasa was-was jika harga tidak segera turun, semakin mendekati pelaksanaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 harga gas bersubsidi itu terus melonjak. Sementara itu, mama Nasir, penjual eceran gas bersubsidi di Kota Palangka Raya mengatakan, kenaikan tersebut menyesuaikan harga gas elpiji yang dibeli.

"Kalau untuk pasokan, saat ini masih aman. Tapi memang harga gas yang kami jual cukup tinggi karena menyesuaikan harga modal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement