Rabu 05 Dec 2018 21:42 WIB

Kapendam: Pekerjaan Bangun Trans-Papua oleh TNI Selesai 2017

TNI hanya berperan sebagai petugas keamanan pada tahun ini.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Prajurit TNI berdoa sebelum menaiki helikopter dengan tujuan di Wamena, Papua, Rabu (5/12
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Prajurit TNI berdoa sebelum menaiki helikopter dengan tujuan di Wamena, Papua, Rabu (5/12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menyebutkan, pembangunan Trans-Papua pada sektor yang paling berat dan berisiko memang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat (AD). Namun, pekerjaan tersebut telah selesai tahun lalu.

"Pembangunan Trans-Papua itu kita bagi sektor. Jadi bagi sektor, ada sektor yang paling berat dan paling berisiko itu dikerjakan oleh Zeni Konstruksi (Zikon) TNI AD," jelas Aidi melalui sambungan telepon kepada Republika, Rabu (5/12).

Namun, sambung Aidi, pekerjaan yang dilakukan oleh TNI AD sudah berakhir pada 2017 lalu. Tahun ini, TNI hanya berperan sebagai petugas keamanan bagi stake holder yang membutuhkan pendampingan untuk keamanan mereka.

"Iya tahun kemarin dari Zikon TNI itu sudah kita selesaikan tahun 2017 lalu. Sektor kita sudah selesai," kata Aidi.

Ia menjelaskan, ada begitu banyak instansi yang ada di Papua, termasuk yang melakukan kegiatan di pedalaman Papua. Selaku aparat keamanan, kata Aidi, TNI tidak bisa memonitor satu persatu kegiatan mereka semua jika bukan mereka yang melapor kepada TNI untuk meminta bantuan.

"Itulah pentingya koordinasi. Kan tidak semua wilayah Papua bisa kita bantu semua. Tapi ada skala prioritas, kalau memang minta di situ ada pendampingan ya kita akan dampingi," jelasnya.

Terkait dengan PT Istaka Karya, kontraktor yang karyawannya dibunuh oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB), ia mengaku tak mengetahui bagaimana pola kerja mereka selama ini. Pun demikian dengan kerja sama pengamanan, Aidi mengaku tidak mengetahui apakah perusahaan tersebut menjalin kerja sama pengamanan kepada aparat keamanan.

"Saya tidak monitor apakah dia menjalin kerja sama pengamanan kepada aparat keamanan. Kalau ada aparat keamanan mana juga saya tidak tahu. Yang jelas pada saat kejadian tidak ada tentara di situ," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement