Selasa 11 Dec 2018 15:46 WIB

PLN Kalbar Optimalkan Layanan Sambut Natal

Sejumlah langkah persiapan dilakukan guna meningkatkan kehandalan listrik.

Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)
Foto: MOHAMAD HAMZAH/ANTARA FOTO
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Barat (Kalbar) dan unit di bawahnya mempersiapkan sejumlah langkah khusus untuk mengoptimalkan layanan dalam menyambut perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Ia merincikan langkah khusus yang dilakukan di antaranya penyusunan SOP jika terjadi gangguan listrik, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

"Seluruh unit layanan melakukan langkah-langkah persiapan yang dilakukan guna meningkatkan kehandalan listrik sehingga pelayanan yang kami berikan ke pelanggan  menjadi maksimal," ujar Humas PLN UIW Kalbar, Hendra di Pontianak, Selasa (11/12).

Kemudian pendataan genset di gereja-gereja besar di Kalbar, distribusi genset ke kantor rayon dan unit layanan PLN serta pemeliharaan jaringan dan instalasi di jalur prioritas. Ia menambahkan tidak kalah penting juga dilakukan yakni pemangkasan pohon terpadu untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik.

"Keberadaan pohon di pinggir jalan menjadi tanggung jawab Dinas kebersihan dan pertamanan. Untuk pemangkasan pohon yang berada di dekat jaringan listrik, kami intens berkoordinasi dengan dinas terkait," katanya.

Sementara menurut Hendra, potensi penyebab gangguan yang sering terjadi dan fatal akibatnya yakni tali kawat layang-layang. Menurutnya, agar kondisi kelistrikan membaik tentunya perlu perhatian dan partisipasi semua pihak. Terutama dalam mencegah terjadinya  gangguan listrik yang disebabkan oleh ulah beberapa warga yang gemar bermain layang-layang terutama yang menggunakan tali kawat.

"Intensitas gangguan listrik akibat tali kawat layang-layang cukup tinggi, ini masalah klasik dan harus menjadi perhatian dan tanggungjawab kita bersama. Kita telah melakukan berbagai upaya persuasif, melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Perlu ketegasan aparat agar tali kawat jangan sampai ada. Sebab ini merugikan masyarakat termasuk bagi pemain layang-layang tersebut," papar dia.

Pihaknya mengimbau, agar tidak ada lagi masyarakat yang bermain layang-layang dengan menggunakan tali kawat, apalagi didekat jaringan listrik. Sebagaimana Perda yang ada, terutama di Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya, permainan layang - layang sudah diatur dan tidak dibolehkan kecuali untuk kegiatan festival.

"Kita juga minta masyarakat mengikhlaskan pohonnya atau tanaman yang berada di dekat jaringan listrik untuk dipangkas. Kami berkomitmen memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat, nonstop 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement