REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih PSV Eindhoven Mark van Bommel tidak terlalu kecewa timnya menjadi juru kunci di grup neraka, Grup B Liga Champions. PSV hanya mengantongi dua poin dari enam pertandingan. Tim yang juga dijuluki Rood-witten itu kalah bersaing dengan Barcelona, Tottenham Hotspur, dan Inter Milan.
"Kami berada di grup yang sulit. Justru kami bisa belajar banyak melawan klub-klub hebat," kata Van Bommel dikutip dari Fooball Italia, Rabu (12/12).
Secara pribadi, musim ini sangat berarti buat Van Bommel. Mantan pemain Barcelona dan Bayern Muenchen itu baru pertama menangani tim yang bermain di Liga Champions. Sebelumnya, karier kepelatihan Bommel hanya menjadi asisten di timnas Belanda U-17, asisten pelatih timnas Arab Saudi, dan terakhir sebagai asisten pelatih timnas Australia.
Di laga teranyar Rabu dini hari WIB tadi, PSV berhasil menahan seri Inter Milan di Giuseppe Meazza dengan skor 1-1. PSV justru mampu unggul lebih dulu dari tuan rumah.
Walau tidak berdampak buat posisi PSV, setidaknya klub yang bermarkas di Stadion Phillips itu menjegal laju Inter menuju babak 16 besar. Andai PSV kalah di Giuseppe Meazza, maka I Nerazzurri berhak atas tiket lolos ke fase knock out. "PSV sudah bermain baik. Dibanding pertemuan pertama di Phillips (PSV kalah 2-1 dari Inter) kami hari ini lebih baik," ujar van Bommel.
Kembali ke Giuseppe Meazza atau San Siro menjadi kesenangan tersendiri buat Bommel. Dulu mantan kapten timnas Belanda itu pernah satu setengah musim memperkuat AC Milan. Salah satu kenangan manis Bommel ialah pernah mengalahkan Inter Milan 3-0 di Serie A Italia. Sayangnya kali ini dirinya tidak dapat mengulangi skor yang sama bersama PSV.