REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem. BMKG memperkirakan pada 20-22 Desember 2018 berpotensi terjadi hujan lebat di beberapa wilayah.
"Kondisi tersebut dipicu oleh penguatan aliran udara dingin dari Asia yang berinteraksi dengan area pertemuan angin di sekitar Sumatera bagian selatan hingga Jawa bagian barat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin (17/12). Potensi hujan lebat akan terjadi di wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Karena itu masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Deputi Bidang Meteorologi Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, sejak 12 Desember BMKG sudah memantau adanya pertumbuhan bibit siklon tropis. Pada 15 Desember bibit siklon berubah menjadi siklon tropis, karena di wilayah tanggung jawab BMKG maka diberi nama siklon tropis Kenanga.
"Namun posisi cukup jauh, ada dampaknya seperti munculnya angin dengan kekuatan cukup tinggi di wilayah selatan Jawa bagian barat, Lampung, Bengkulu Sumbar dengan kecepatan angin 20-25 knot dan potensi gelombang tinggi sampai empat meter," katanya.
Dari sisi hujan dengan angin yang kuat potensi pertumbuhan hujan agak berkurang. Hanya saja siklon ini bergerak terus ke arah barat, dua hari ke depan akan semakin jauh dan efeknya agak berkurang atau hilang. "Ketika efeknya berkurang akan mengakibatkan aktivitas Monsun Asia aktif kembali maka pada 20-23 Desember kemungkinan potensi hujan akan meningkat kembali," jelas dia.
Sedangkan pada periode Natal tepatnya 23 sampai 25 Desember diperkirakan curah hujan di wilayah Indonesia mengalami sedikit penurunan. Namun beberapa wilayah cenderung berawan hujan ringan sementara potensi hujan lebat terjadi di beberapa daerah.