REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Zakat (FOZ) menggelar agenda tahunan Indonesia Zakat Summit di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (20/12) hingga Sabtu (22/12). Agenda ini merupakan penggabungan dua acara besar yakni Konferensi Zakat Nasional dan CEO LAZ Forum.

Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman menuturkan agenda ini akan mendiskusikan apa yang sudah dilakukan selama setahun kebelakang. Tidak hanya itu FOZ mempersiapkan apa saja yang akan dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

"Momentum Indonesia Zakat Summit ini merupakan simbolisasi kolaborasi yang dilakukan oleh lembaga zakat. Kita berkumpul bersama-sama untuk mereview pekerjaan kita satu tahun terakhir, juga memproyeksikan pekerjaan zakat di tahun depan," kata Bambang.

Dalam agenda tahun ini, FOZ menggagas implementasi dari zakat digital. Dimana dapat memudahkan masyarakat yang hari ini telah bergerak ke digitalisasi.

Sehingga perlu perubahan baik dalam menyerap informasi mapun transaksi. Sehingga zakat harus bisa memfasilitasi kemudahan transaksi. "Termasuk dalam hal akuntabilitas penyaluran dengan era digital. Saya rasa format pekerjaan kita itu lebih terukur, lebih ter-review, dan mampu ditelusuri," tegas Bambang.

Acara dilanjutkan dengan hadirnya pembicara utama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementrian Agama RI, H Muhammad Fuad Nashar. Fuad memaparkan bagaimana zakat bukan hanya sebagai kewajiban umat Islam, tapi juga penggerak sebuah negara.

Tidak hanya itu FOZ meluncurkan buku saku Prosedur Pengajuan Legalitas LAZ. Dalam Indonesia Zakat Summit akan diisi dengan seminar, konferensi dan forum hingga Sabtu (22/12) mendatang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika