REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wadah petisi daring Change.org mendata petisi-petisi bertema lingkungan mendominasi gerakan digital warganet di tahun 2018. Jumlah penyuara isu lingkungan bahkan meningkat sampai 17 kali lipat.
Direktur Change.org Indonesia, Arief Aziz mengatakan tiap tahun organisasinya selalu menampilkan infografis yang berisi rangkuman berbagai gerakan perubahan sosial oleh warganet. Hasilnya, ada perubahan tren dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang dua tahun sebelumnya, petisi terpopuler bertema HAM dan toleransi.
"Tahun 2018 ini pengguna Change.org banyak menyuarakan isu-isu lingkungan. Jika dibanding tahun kemarin, perkembangannya sangat signifikan. Kalau tahun 2017, ada 118 ribu orang suarakan isu lingkungan. Sementara tahun 2018 ada 17 kali lipatnya atau 2,1 juta orang lebih," katanya pada wartawan dalam kegiatan diskusi, Kamis (20/12).
Petisi-petisi dengan dukungan terbesar bertema lingkungan yang mencapai kemenangan antara lain petisi agar perusahaan pembakar hutan dan lahan tetap mendapat hukuman, dukungan terhadap dua saksi ahli dosen IPB yang digugat. Ada pula petisi larangan memakai Cendrawasih sebagai aksesoris dan petisi menolak pemindahan hiu paus dari Berau ke Ancol.
"Petisi yang terpopuler adalah tentang seruan dibuatnya Hari Hutan Indonesia. Walau belum menang, tapi didukung 413 ribu tanda tangan," ujarnya.
Di sisi lain, kategori perlindungan hewan jadi nomor dua terpopuler. Total penyuaranya di Change.org mencapai 1,9 juta. Menyusul berikutnya kategori anti korupsi (794 ribu), kekerasan terhadap perempuan (701 ribu), demokrasi (598 ribu) dan toleransi (580 ribu).
Diketahui, secara umum Change.org mencatat peningkatan jumlah pengguna tahun ini hingga mencapai 6,5 juta orang. Pada tahun sebelumnya, jumlah pengguna di angka 4 juta. Cara kerjanya cukup memulai petisi di Change.org. Kemudian galang tanda tangan sebanyak-banyaknya.
"Lalu menangkan perubahanmu seperti ribuan lainnya," ucap Arief.
Angka pengguna yang berhasil membuat pengambil kebijakan mengubah atau membuat kebijakan baru naik hampir 2 juta pengguna di tahun 2018. Dengan kalkulasi itu maka 1 dari 3 penyuara di Change.org memperoleh kemenangan.
"Makin besarnya gelombang suara masyarakat maka pengambil kebijakan juga bisa mendengarkan dan membuat kebijakan yang selaras dengan kepentingan publik," tutur Arief.