REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan memimpin langsung satuan tugas (satgas) antimafia sepak bola nasional. Polri berkomitmen memberantas para mafia skor melalui satgas.
Polri belum memastikan kapan satgas tersebut akan dibentuk dan mulai bekerja. Kendati demikian, menurut Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, sebelum Liga 1 2019 berjalan, satgas dipastikan telah terbentuk.
“Secepatnya, kata Pak Kapolri sebelum Liga 2019 bergulir satgas itu ada. Jadi begitu liga berjalan, satgas langsung berjalan,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/12).
Dedi melanjutkan, Kapolri akan memilih langsung personel yang akan menjadi anggota satgas tersebut. Namun untuk jumlah personelnya, Dedi mengaku belum mengetahui pasti.
Yang pasti, lanjut Dedi, dalam satgas ini akan ada sub-sub satgas. Sub-sub satgas ini yang nantinya bertugas menempel pada pertandingan sepak bola yang digelar.
“Di dalam satgas ini juga ada sub satgas, ini akan melakukan investigasi atau melakukan penyidikan di dalam setiap pertandingan,” jelas Dedi.
Satgas tambahnya tidak akan bekerja seorang diri. Satgas akan berkerja sama dengan PSSI, PT Liga, serta stakeholder lainnya.
“Kami akan melakukan penyidikan bekerja sama dengan PSSI dan PT Liga, orang-orang yang akan dijadikan mister whistle blower terhadap kasus tersebut,” ungkapnya.
Operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan kick-off perdana Liga 1 2019 kemungkinan baru akan digelar antara April atau awal Mei. Penentuan tanggal dilakukan menengok agenda politik Tanah Air, mengingat pada 17 April 2019 nanti digelar pemilihan presiden dan wakil presiden. Liga 1 2019 akan digelar usai pemilu.