REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Truk Amerika Serikat (AS) yang membawa senjata ke kelompok Kurdi YPG/PKK mulai meninggalkan Suriah pada Rabu malam (19/12). Ini dilakukan setelah Washington mengumumkan penarikan pasukannya.
Seperti dilansir Anadolu, Kamis (20/12), sumber setempat mengatakan, truk memasuki Irak sekitar jam 11 malam. Truk terlihat membawa mesin berat dan pembersih ranjau.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu mengumumkan kemenangan atas kelompok ISIS di Suriah. "Sudah waktunya bagi pasukan kita untuk pulang. Anak-anak kami, wanita muda kami, orang-orang kami - mereka semua kembali, dan mereka akan kembali sekarang," kata Trump dalam sebuah video yang diunggah di Twitter.
AS memulai kampanye udara di Suriah pada 2014 dengan mengerahkan pasukan ke negara itu untuk membantu dalam perjuangan melawan ISIS bersama mitra lokal tahun berikutnya.
Pengumuman Trump mengejutkan bagi banyak orang setelah beberapa pejabat tinggi pemerintahan, termasuk Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, bersikeras AS tidak akan menarik pasukannya sampai Iran keluar dari Suriah.
Semua personel Departemen Luar Negeri akan meninggalkan Suriah dalam 24 jam ke depan. Sementara pasukan AS akan berangkat dalam 60 hingga 100 hari.
Penarikan ini menyusul operasi militer di Suriah timur laut yang diumumkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk melawan YPG / PKK. Ankara telah melakukan dua operasi militer terpisah di Suriah utara.
AS memperingatkan secara terbuka terhadap operasi Turki di Suriah timur laut tersebut karena terdapat pasukan Demokratik Suriah (SDF).