Ahad 23 Dec 2018 09:37 WIB

Kemensos Kerahkan Tagana ke Daerah Terdampak Tsunami

Kemensos juga membangun dapur umum.

Red: Ani Nursalikah
Suasana Pantai Karang Bolong, Anyer, Banten, Ahad (23/12).
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Suasana Pantai Karang Bolong, Anyer, Banten, Ahad (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke daerah terdampak tsunami di Banten dan Lampung. Kemensos juga membangun dapur umum bagi warga yang mengungsi untuk menghindari dampak gelombang tinggi.

"Fokus Kementerian Sosial pada saat ini adalah mengaktifkan sistem penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial, mengerahkan Tagana dan relawan sosial, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan sosial lainnya, serta advokasi dan layanan dukungan psikososial," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Ahad (23/12).

"Sementara untuk pengiriman logistik tahap pertama akan dilaksanakan pagi ini setelah koordinasi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Banten dan Lampung," ia melanjutkan.

Ia mengatakan sesaat setelah bencana Tagana Banten dan Lampung melakukan penyisiran ke lokasi terdampak, dan bahu-membahu melakukan evakuasi bersama personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, sukarelawan dan warga.

Selanjutnya pemerintah akan mengirimkan bantuan dari Gudang Pusat Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi Lampung dan Dinas Sosial Provinsi Banten. Bantuan yang akan dikirim meliputi makanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, sandang dan selimut, dan perlengkapan Tagana. Selain itu, pemerintah akan mengirim bantuan tenda serbaguna keluarga, tenda gulung, velbed dan kasur untuk warga yang mengungsi.

Tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada Sabtu malam (22/12).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers tertulisnya, Ahad (23/12) menyebut, hingga pukul 07.00 WIB, korban 43 orang meninggal dunia. Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pendataan belum menjangkau seluruh daerah terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement