REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Tim evakuasi terdiri atas BPBD, BNPB, TNI, Polri dan relawan telah menemukan 52 jenazah korban gelombang tsunami di kawasan wisata Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Para korban di kawasan wisata Tanjung Lesung itu termasuk cukup banyak di Kabupaten Pandeglang.
"Kami berharap semua korban meninggal bisa ditemukan," kata Camat Panimbang, Kabupaten Lebak, Suhaedi, Senin (24/12).
Di daerah wisata Tanjung Lesung tengah digelar hiburan yang diisi oleh band Seventeen. Kemungkinan besar para korban gelombang tsunami itu sedang menonton hiburan.
Tim evakuasi juga bekerja keras untuk melakukan penyisiran sehubungan gelombang di kawasan Tanjung Lesung cukup tinggi. Gelombang di wisata Tanjung Lesung sempat terjadi kenaikan empat meter, sehingga masyarakat panik dan kendaraan rombongan Gubernur Banten terpaksa dilakukan putarbalik ke derah aman.
Para korban sudah dilakukan diidentifikasi oleh INAFIS Polres Pandeglang. Mereka antara lain Hadar Makarim (karyawan PLN), Hadziq Ramadhan (karyawan PLN), Faqhmi Bin Didi Fauzi (karyawan PLN), Ari Muchtar (karyawan PLN), Ilham Hadi (karyawan PLN), Trino (karyawan PLN), Budi, Denny Suparjana, Aliya Shakila Bin Wili Depok dan Selamat Hatyanto.
Selanjutnya, Hapid Dewa Insani, Hariy Augustinus, Avina, Novi Riyanti, M Awal Purbani (Seventeen), Yunita Primayati Depok, Ny Berlian (PLN), Sarmedi (pelaja), Abiosa (karyawan PLN), Aris Timisela (karyawan PLN), Mega Yuliana (karyawan PLN), Sartini, Ny Emi (karyawan PLN).
Lalu Giri Triono (karyawan PLN), Hatyanto (artis), Herman Sikumbang (gitaris grup bend seventeen), Oky (manager rod show), Ujang (kru grup band seventeen), Julia Resnaia, Mia (pelajar), Rafa anak Bin Sufarjana (rombongan PLN) dan Yasmi (Karyawan PLN). Sedangkan, korban yang belum teridentifikasi sebanyak 19 jenazah dan 25 jenazah sudah diambil oleh anggota keluarga.
"Kami terus berkoordinasi agar para korban bencana tsunami bisa teridentifikasi," kata Suhaedi.