Sabtu 29 Dec 2018 22:33 WIB

Ledakan Bom Hantam Bus Wisata Dekat Piramida Mesir

Seorang pemandu wisata dilaporkan tewas.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Piramida, salah satu tujuan wisata di Mesir
Foto: Antara
Piramida, salah satu tujuan wisata di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Tiga turis Vietnam dan seorang pemandu wisata lokal tewas setelah sebuah bom meledak dan menghantam bus di dekat piramida Giza di Mesir. Sementara 11 orang lainnya mengalami luka dalam insiden yang terjadi Sabtu (29/12) waktu setempat.

Insiden ini merupakan pertama kalinya mempengaruhi turis asing di Mesir dalam kurun satu tahun terakhir. Menurut laporan resmi, bom meledak sekitar pukul 18:15 (16:45 GMT) di Jalan Maryoutiya di distrik Haram Giza ketika bus yang membawa 14 turis Vietnam lewat.

Pasukan keamanan bergegas ke tempat kejadian sebagai tanggapan darurat dan polisi hingga kini masih menyelidiki ledakan itu. Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan, bus menyimpang dari rute yang direncanakan tanpa memperingatkan pasukan keamanan. Namun pengemudi membantahnya.

"Kami telah melakukan kontak dengan kedutaan Vietnam untuk menanggung dampak dari insiden itu, dan yang penting sekarang adalah merawat yang terluka," kata Perdana Menteri Madbouly.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku berada di balik ledakan itu. Beberapa tahun belakangan, memang militan Islam telah menargetkan turis di Mersir.

Laman BBC melaporkan, pihak keamanan Mesir telah memperketat wilayah pariwisata di saat musim liburan, di mana minoritas Kristen utama negara itu, Koptik, bersiap untuk merayakan Natal Ortodoks pada 7 Januari mendatang.

Negara tetangga Mesir di wilayah itu mengutuk ledakan itu. Duta Besar Inggris untuk Kairo, Geoffrey Adams, mengatakan, Inggris berdiri dengan Mesir dalam perang melawan terorisme.

Pariwisata Mesir merupakan andalan perekonomian negara. Sektor ini memuncak pada 2010, ketika negara melihat lebih dari 14 juta pengunjung, meski sempat menurun tajam setelah kekacauan Musim Semi Arab pada tahun 2011

Penurunan lebih buruk datang setelah gerilyawan membom sebuah jet penumpang Rusia pada 2015 ketika meninggalkan Sharm el Sheikh, sehingga menewaskan 224 orang. Menurut data Bank Dunia, pada tahun berikutnya hanya 5,3 juta wisatawan yang berkunjung. Namun, sektor ini berangsur pulih dan 8,3 juta orang mengunjungi Mesir pada 2017, menurut laporan Financial Times.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, kepada para pemimpin Vietnam yang berkunjung pada bulan Mei bahwa ia ingin menghidupkan kembali pariwisata Vietnam di negaranya,

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement