Selasa 01 Jan 2019 00:38 WIB

13 Ribu Anak akan Lahir di Indonesia pada 1 Januari 2019

Sekitar 395.072 bayi yang akan dilahirkan pada hari pertama tahun baru di Indonesia.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang bayi yang baru lahir di RSIA Bunda, Jakarta, Rabu (29/2). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Seorang bayi yang baru lahir di RSIA Bunda, Jakarta, Rabu (29/2). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organsasi Nirlaba Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) memperkirakan akan ada sebanyak 13.256 bayi lahir di Indonesia pada 1 Januari 2019. Bayi-bayi Indonesia yang lahir itu meliputi 3,35 persen dari sekitar 395.072 bayi yang akan dilahirkan pada hari pertama tahun baru.

Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini mengatakan, di kota-kota di seluruh dunia, masyarakat tidak hanya akan menyambut Tahun Baru dengan perayaan. Lebih dari itu, mereka juga menyambut kehadiran anak mereka.

“Pada hari tahun baru ini mari kita membuat resolusi untuk memastikan kita memenuhi hak setiap anak di Indonesia untuk bertahan hidup dan berkembang,”  kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (1/1).

Ia mengatakah, saat jam menunjukkan pukul tengah malam, Sydney akan menyambut 168 bayi, diikuti oleh 310 bayi di Tokyo, 605 bayi di Beijing, 166 bayi di Madrid, dan akhirnya 317 bayi di New York. Sementara Indonesia berada di peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah terbesar bayi yang lahir pada 1 Januari 2019.

Sedangkan Fiji di Pasifik kemungkinan besar akan melahirkan bayi pertama di tahun 2019, dan Amerika Serikat menjadi yang terakhir. Menurut dia, seperempat dari keseluruhan bayi tersebut akan dilahirkan di Asia Selatan.

Comini menambahkan, umumnya jika anak lahir pada tanggal 1 Januari, banyak keluarga akan menyambut bayi-bayi yang dinamakan Alexandre dan Aisyah, Zixuan, dan Zainab. Namun, di beberapa negara, banyak bayi kemungkinan tidak akan diberi nama karena mereka tidak berhasil bertahan hidup dan melalui hari pertama mereka.

Pada 2017, sekitar 1 juta bayi meninggal pada hari mereka dilahirkan, dan 2,5 juta lainnya meninggal dalam bulan pertama kehidupan mereka. Di antara anak-anak itu, sebagian besar meninggal karena sebab yang dapat dicegah seperti kelahiran prematur, komplikasi selama persalinan, dan infeksi seperti sepsis dan pneumonia, suatu pelanggaran terhadap hak dasar mereka untuk bertahan hidup.

“Kita bisa menyelamatkan jutaan bayi jika kita berinvestasi dalam pelatihan dan memberdayakan petugas kesehatan setempat sehingga setiap bayi lahir dengan dibantu tenaga kesehatan terlatih," jelas dia.

Ia mengatakan, tahun 2019 juga menandai peringatan 30 tahun adopsi Konvensi Hak Anak yang diperingati UNICEF dengan kegiatan di seluruh dunia sepanjang tahun. Di bawah konvensi tersebut, pemerintah berkomitmen untuk, mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan setiap anak dengan memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas.

Selama tiga dekade terakhir, lanjut dia, dunia telah melihat kemajuan luar biasa dalam kelangsungan hidup anak, mengurangi jumlah anak di seluruh dunia yang meninggal sebelum ulang tahun kelima hingga lebih dari setengahnya. Namun, ada kemajuan lebih lambat untuk bayi baru lahir. Bayi yang meninggal pada bulan pertama meliputi 47 persen dari semua kematian di kalangan anak balita.

Ia menegaskan, melalui kampanye 'Every Child Alive', UNICEF ingin mendorong investasi segera untuk memberikan solusi perawatan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk setiap ibu dan bayi baru lahir.

Hal itu juga termasuk pasokan air bersih dan listrik yang stabil di fasilitas kesehatan, kehadiran petugas kesehatan yang terlatih selama kelahiran, persediaan dan obat-obatan yang cukup untuk mencegah dan mengobati komplikasi selama kehamilan, persalinan dan kelahiran, dan remaja perempuan, dan perempuan yang berdaya yang dapat menuntut kualitas layanan kesehatan lebih baik.

“Tiga puluh tahun setelah para pemimpin dunia berkomitmen untuk memenuhi hak setiap anak, masih banyak bayi yang meninggal karena sebab-sebab yang dapat dicegah," kata dia.

Berikut delapan negara dengan perkiraan bayi terbesar pada 1 Januari 2019:

1. India - 69.944

2. Cina - 44.940

3. Nigeria - 25.685

4. Pakistan - 15.112

5. Indonesia - 13.256

6. Amerika Serikat - 11086

7. Republik Demokratik Kongo - 10.053

8. Bangladesh - 8.428

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement