REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Syakir Purnomo menyebut pihaknya telah mengirimkan sebuah surat yang berisi nama kader untuk calon wakil gubernur (cawagub) dan tim fit and proper test. Surat itu dikirimkan ke kantor DPD Gerindra.
"Insya Allah, surat yang berisi nama kader cawagub & tim fit and proper test akan dikirimkan ke kantor DPD Gerindra Rabu sore ini," jelas Syakir kepada wartawan, Rabu (2/1).
Syakir merinci siapa saja yang pihaknya ajukan sebagai cawagub yang akan dilakukan fit and proper test. Nama-nama itu antara lain Agung Yulianto yang merupakan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta. Lalu, mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu.
Kedua nama itu, memang nama yang telah ramai dibicarakan untuk menjadi wagub mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Namun, satu kader lain yang diajukan oleh PKS adalah Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi yang merupakan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta.
"Setelah fit and proper test, dari 3 nama tersebut yang nanti akan dimajukan ke DPRD DKI Jakarta hanya dua nama," jelasnya.
Sementara tim fit and proper test yang diajukan oleh PKS merupakan dari kalangan profesional. Nama-nama itu adalah Prof Eko Prasojo dan juga Ubedilah Badrun.
Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyebut masih menunggu kepastian surat resmi yang dikirim kepada Gerindra yang berisi namanya yang diajukan sebagai cawagub. Namun, dia masih enggan berkomentar lebih jauh perihal itu.
"Ya kalau ada surat resminya baru kan. Ya Pak Syakir saja yang menjelaskan. Nanti kalau suratnya sudah dikirim, nah surat resminya itu nanti baru itu sahnya di situ gitu," jelas Suhaimi kepada Republika, Rabu (2/1).
Dia menyebut, sudah lama banyak nama yang tersiar akan diajukan oleh pihaknya untuk diusung menjadi cawagub. Nama-nama yang tersiar itu termasuk Triwisaksana yang merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dan juga Agung Yulianto serta Ahmad Syaikhu.
"Ya usulan-usulan kan ada dan ada beberapa kali kan juga ada Bang Sani, disebut sebut Bang Yani, ada Suhaimi, ada siapa beberapa yang kuat saat itu," katanya.
Sementara, komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri juga telah terbangun, namun bukan perihal cawagub. Soal cawagub sendiri, dia mengaku belum pernah menyebut nama dia kepada Anies sebagai cawagub.
Oleh sebab itu dia masih belum mau menjelaskan apa langkah berikutnya ketika dia dibenarkan telah diusung menjadi salah satu kandidat cawagub fit and proper test. Dia lebih memilih untuk mengacu kepada surat resmi yang dikirimkan kepada Gerindra.
"Pertama itu biar suratnya keluar dulu. Suratnya dulu keluar, kalo udah keluar ya baru langkah berikutnya nanti. Langkah berikutnya, ya setelah suratnya itu keluar dulu dong," kata dia.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut pihaknya baru mendengar kabar perihal Suhaimi yang menjadi salah satu kandidat cawagub yang akan dilakukan fit and proper test.
"Malah baru tahu saya," ucap Anies di wilayah Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (2/1).
Anies mengaku pihaknya menyerahkan seluruh proses pengisian jabatan cawagub kepada kedua partai pengusung, yaitu Gerindra dan PKS. Dia berharap proses tiga nama menjadi dua nama melalui fit and proper test bisa dilakukan sesegera mungkin.
"Biar diproses oleh partai, karena dua partai itu lah yang memproses. Kalau sekarang sudah ada tiga nama, segera ada dua nama. Kalau sudah dua nama bisa diproses ke dewan," katanya.