Kamis 03 Jan 2019 23:11 WIB

BMKG: Gempa Guncang Maluku 1.587 Kali Sepanjang 2018

Kejadian gempa yang terjadi mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 lalu.

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: www.mediastory.net
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON --Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Ambon mencatat sebanyak 1.587 kali gempa bumi mengguncang Provinsi Maluku sepanjang tahun 2018. "Sepanjang tahun 2018 tercatat sebanyak 1.587 kali gempa bumi mengguncang provinsi Maluku, 61 kali di antaranya dirasakan tetapi tidak menimbukan kerusakan fasilitas lainnya," kata Kepala Seksi Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Ambon Andi Ashar, di Ambon, Kamis (3/1).

Ia mengatakan, kejadian gempa yang terjadi mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 yakni sebanyak 1.392 kali gempa dan yang dirasakan 58 kali gempa. "Data statistik gempa bumi di wilayah Maluku selama 10 tahun terakhir tercatat di tahun 2018 merupakan yang terbanyak dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Andi menjelaskan, gempa yang terjadi di wilayah Maluku disebabkan adanya aktifitas pelepasan energi di zona tumbukan lempeng serta di zona-zona patahan aktif yang ada di wilayah Maluku.

Walaupun terjadi gempa bumi yang cukup banyak, tetapi gempa yang terjadi tidak menimbulkan kerusakan dan berpotensi tsunami. "Jumlah gempa yang terjadi di Maluku cukup banyak sepanjang 2018, tetapi tidak menimbulkan kerusakan bahkan berpotensi tsunami," ujarnya.

Ia mengakui, gempa banyak terjadi berdasarkan magnitudo sepanjang tahun 2018 terbanyak di bulan Oktober yakni 199 kali. "Gempa yang terjadi dengan kekuatan kurang dari tiga magnitudo sebanyak 97 kali, di antara tiga hingga lima magnitudo sebanyak 99 kali dan  lebih dari lima magnitudo sebanyak tiga kali," tandas Andi.

Maluku tambahnya merupakan wilayah yang rawan gempa dan tsunami. Karena Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia dan bertemu lempeng Pasifik. Pertemuan dua ini membuat terjadinya patahan yang tidak beraturan."Karena itu kita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang ketika terjadi gempa dan tak perlu panik, tetapi terus waspada dan mengikuti informasi BMKG serta arahan dari BPBD setempat," katanya. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement