REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adalah The Anjuman-e-Islam yang menjadi cikal bakal Liga Muslim Fiji. Mereka secara intensif mengajak kelompok Muslimin di beberapa wilayah untuk membentuk organisasi yang akan menjadi payung kaum Muslim Fiji. Pada 31 Oktober 1926 di Masjid Jami Toorak, mereka memproklamasikan berdirinya Liga Muslim Fiji. Ketuanya adalah Abdul Azis Khan, imigran asal India yang menjadi pebisnis sukses di Fiji.
Liga Muslim Fiji hadir untuk memayungi umat Islam Fiji yang jumlahnya sekitar delapan persen dari seluruh populasi. Liga Muslim Fiji telah memiliki sekitar 23 kantor cabang dan tiga anak organisasi di bawahnya, yaitu organisasi Muslimah, pemuda, dan olahraga. Liga Muslim Fiji juga menjadi anggota beberapa organisasi Muslim internasional.
Organisasi berhaluan Suni itu telah mengelola puluhan sekolah dasar, lima sekolah menengah, dan satu institut kejuruan. Selain itu, lembaga tersebut juga mengelola masjid yang tersebar di Fiji dan mengurus penghimpunan dan penyebaran zakat.
Bidang pendidikan menjadi program utama yang dikelola Liga Muslim Fiji. Sebagai bagian dari bangsa, lembaga tersebut juga turut bertanggung jawab menyediakan sumber daya manusia yang andal bagi kemajuan negara.
Lembaga pendidikan yang dikelola Liga Muslim Fiji yang paling maju pesat adalah Nadi Muslim College (NMC). Setengah abad silam, sekolah itu berawal dari bangunan sederhana di sekitar masjid. Kini, NMC telah menjelma menjadi sekolah elite di negera itu.
NMC berkembang pesat sejak era 1980-an. Lahan sekolah itu merupakan hibah dari Pemerintah Fiji kepada Liga Muslim Fiji. Lahan seluas 4,05 hektare itu lalu dimanfaatkan untuk memperluas sekolah NMC. Tak hanya Muslim yang menimba ilmu, umat lainnya juga belajar di sekolah itu.