Senin 07 Jan 2019 15:06 WIB

Kadinas: BPJS Memiliki Tunggakan Hampir di Semua RS Bogor

Salah satu tunggakan BPJS Kesehatan di Kota Bogor yakni di PMI.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Teguh Firmansyah
Aktivitas rutin di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Kota Bogor, Senin (7/1).
Foto: Republika/Imas Damayanti
Aktivitas rutin di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Kota Bogor, Senin (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah mengatakan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Bogor memiliki tunggakan ke hampir seluruh rumah sakit di Kota Bogor.

Salah satu tunggakan terbesar BPJS Kesehatan, kata dia, ada di Rumah Sakit PMI, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Tengah, Kota Bogor.  “Totalnya itu kurang lebih ada 70 miliar,” kata Rubaeah kepada Republika.co.id, di Kota Bogor, Senin (7/1).

Menurut dia, tungggakan ke Rumah Sakit PMI itu didasari kebutuhan masyarakat dari kriteria rumah sakit yang menyasar pasien Kelas B. Dia juga menyebut, PMI merupakan salah satu rumah sakit yang paling memiliki banyak kunjungan.

Rubaeah mengaku tak mengetahui secara rinci jumlah pasti tunggakan yang ada seluruh rumah sakit di Bogor. Namun, pihak rumah sakit telah mengetahui kondisi tersebut.

“Keluhan pembayaran tidak ada, karena memang mereka (pihak rumah sakit) sudah paham kondisinya. Hanya saja, kami memang menginstruksikan agar jangan sampai merugikan pelayanan kesehatan ke masyarakat, karena pasti semua utang itu akan dibayarkan kok,” kata dia.

Baca juga,  BPJS Jelaskan Alasan Penghentian Layanan di Sejumlah RS.

Rubaeh mengatakan, proses kerja sama kembali antara BPJS Kesehatan dan dua rumah sakit yang sempat memutus kontrak kerja sama terus diupayakan. Ia terus mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dapat merekomendasikan kerja sama kembali.

Rubaeh telah menyurati Kemenkes dan BPJS Kesehatan pusat agar memberikan pertimbangan-pertimbangan tertentu kepada dua rumah sakit. Kedua rumah sakit itu merupakan RS dengan spesialisasi kasus ibu dan anak yang banyak dibutuhkan oleh warga Kota Bogor.

“Kami juga paham, untuk mencapai akreditasi itu memang tidak mudah, terutama dalam hal persiapan sarana dan prasarana, SDM (sumber daya manusia), dan biaya. Kami paham, oleh karenanya akan terus kami dorong. Lagi pula, kasus akreditasi ini bukan hanya ada di Kota Bogor, di seluruh Indonesia ada,” kata dia.

Kedua rumah sakit yang dimaksud adalah RSIA Bunda Suryatni dan RSIA Sawojajar. Sementara itu di Kota Bogor, total rumah sakit yang sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan berjumlah 20.

Jumlah itu, kata Rubaeah, sudah mencakup seluruh rumah sakit yang ada dengan capaian peserta BPJS Kesehatan sebanyak hampir 950 ribu peserta.

Sementara itu Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Kota Bogor, Eka Verawati, menyebut, capaian kepesertaan BPJS Kesehatan di Kota Bogor sudah mencapai 98,5 persen. Jumlah tersebut, katanya, sudah hampir secara keseluruhan tercakup dan tinggal menyisir sisanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement