Ahad 13 Jan 2019 19:06 WIB

PKS Latih 30 Ribu Kader untuk Kemenangan Pemilu

Pelatihan berbasis sistem GSP.

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
Simpatisan PKS
Foto: EDWIN/REPUBLIKA
Simpatisan PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PKS Abdul Hakim mendukung keinginan PKS untuk memenangi Pemilu 2019. Menurut dia, untuk mewujudkan hal tersebut DPP PKS telah menyiapkan pelatihan untuk 30 ribu kader PKS di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.

Terakhir akan diadakan workshop di Kalimantan Timur pada 20 Januari 2019, yang merupakan workshop penutupan se-nasional.

"Sehingga, sampai sekarang ini, telah mengikuti pelatihan untuk persiapan memenangi pemilu. Sekitar 30 ribu yang sudah dilatih berbasiskan program GSP (grounded spesialis program) dengan pedampingan oleh coach Dr Imam Muhahirin el Fahmi,"  ujar Abdul Hakim, Ahad (13/1).

Abdul Hakim menjamin, pihaknya segera dan terus-menerus terjun di tengah masyarakat. Dia juga akan memastikan bahwa mereka punya kesiapan membawa aspirasi rakyat. 

Disinggung soal aturan simbol antipenistaan agama yang memang dijanjikan PKS, Abdul Hakim menegaskan, harus ada yang mengingatkan aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.

"Kita tahu ada perilaku yang harus segera dikoreksi dari oknum aparat penegak hukum, yang sering kali memperlakukan para tokoh agama dengan tidak semestinya. Seharusnya mereka mendapat perlindungan karena berperan mendidik anak bangsa. Teman-teman di PKS merasa fenomena itu harus diperjuangkan," ujarnya. 

Sebelumnya, PKS menggelar kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Ahad (13/1). Presiden PKS Sohibul Iman mengutarakan janjinya untuk membidani lahirnya rancangan undang-undang (RUU) pemuliaan alim ulama, tokoh agama, dan simbol agama, apabila meraih suara signifikan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

"Kalau kami di pileg menang, kami berjanji akan memperjuangkan lahirnya RUU pemuliaan alim ulama, tokoh agama, dan simbol agama," ujar Sohibul dalam pidatonya.

 

Bagi PKS, menurut Sohibul, alim ulama maupun tokoh agama memiliki posisi yang penting di Indonesia. Karena itu, partai berbasis dakwah tersebut berkomitmen membidani lahirnya RUU yang mengatur perlindungan simbol-simbol agama.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement