Selasa 15 Jan 2019 08:04 WIB

Bulu Tangkis Indonesia Semakin Percaya Diri

Satu gelar dari Thailand Masters buat PBSI kian optimistis tatap 2019.

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Umum PBSI Wiranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua INASGOC Erick Thohir berfoto bersama atlet bulu tangkis saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/10).
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Umum PBSI Wiranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua INASGOC Erick Thohir berfoto bersama atlet bulu tangkis saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyambut positif perjalanan pasukan Tanah Air dalam meraih prestasi tahun ini. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan, satu gelar yang diraih pada turnamen perdana tur federasi bulu tangkis dunia (BWF) di Thailand menjadi penyemangat Indonesia.

Gelar juara itu dipersembahkan dari nomor tunggal putri. Fitriani menjadi juara Thailand Masters 2019 setelah mengalahkan Busanan Ongbamrungphan dalam laga final yang berlangsung di Stadion Indoor Huamark, Bangkok, Minggu (13/1), dengan skor 21-12 dan 21-14.

Susy mengatakan, keberhasilan Fitriani membuktikan semua pebulu tangkis Tanah Air memang punya kemampuan meraih prestasi. Dia berharap atlet-atlet Indonesia semakin bersemangat menatap musim 2019.

“Gelar juara ini suatu pencapaian terbaik bagi tunggal putri. Raihan gelar juara di awal tahun pasti akan menambah semangat para pemain tunggal putri kita. Selama ini tunggal putri dianggap paling tidak berprestasi, paling bontot," kata Susy kepada Republika, Senin (14/1).

Susy mengatakan, berbekal kerja keras, apapaun bisa terjadi. Peraih medali emas Olimpaide 1992 Barcelona untuk tunggal putri ini yakin kans Indonesia untuk lebih baik dari tahun lalu sangat tinggi. “Dengan kerja keras semua pasti bisa, ini ditunjukan oleh Fitriani, walau tidak diunggulkan akhirnya bisa merebut gelar juara," kata Susy.

Susy menjelaskan, Fitriani memberikan contoh cara mengatasi tekanan. Pebulu tangkis itu terlihat sangat ingin membuktikan kemampuannya setelah melewati tahun-tahun kelam tanpa gelar.

“Fitriani bisa melewati tekanan, dan yakin dengan diri sendiri, ini yang terpenting, Sebelumnya tahun lalu, Dia terlalu banyak mendengar omongan orang, dia tidak yakin dengan dirinya sendiri. Gelar ini jadi modal yang sangat baik," ujar Susy.

Pelatih Tunggal Putri, Minarti Timur menyatakan,  yang menjadi kunci sukses Fitriani adalah permainan rapi dan sabar. Selai itu, Minarti melihat atlet kelahiran Jawa Barat itu bisa menerapkan pola permainan reli-reli panjang dan serangan balik mematikan.

“Dia bisa bermain lebih fokus dan tenang sehingga bisa mengatasi lawan-lawannya. Mudah-mudahan dengan kemenangan ini menjadi modal khususnya buat Fitriani untuk bisa lebih percaya diri dan bisa memotivasi untuk tunggal putri yang lain,” kata Minarti,

Selanjutanya Fitriani dan rekan-rekannya akan akan mengikuti Malaysia Masters 2019. Juara Malaysia Masters tahun lalu nomor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sangat optimistis menatap turnamen ini. Ia menargetkan bisa mempertahankan gelar juara.

“Targetnya pasti ingin mempertahankan gelar, tapi tahun ini juga kan lawannya lebih berat. Jadi harus siap setiap main dan setiap babak, harus fokus terus pokoknya, jangan beban,” kata Fajar, Senin.

photo
Pebulu tangkis Indonesia Fajar Alfian dan Muhammad Rian menyapa penonton sebelum prosesi penyerahan medali cabang bulu tangkis nomor ganda putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta.

Pada babak pertama Malaysia Masters 2019, Fajar/Rian akan berhadapan dengan Manu Attri/Reddy B Sumeeth (India). Datang sebagai unggulan lima, Fajar/Rian lebih difavoritkan untuk menang dari Attri/Reddy. Apalagi, pasangan Indonesia tersebut tercatat unggul 1-0 dalam rekor pertemuan, setelah menang di Asian Games 2018 kemarin.

Jika berhasil lolos, di babak dua, Fajar/Rian akan berhadapan antara Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris) atau Aaron Chian/Wooi Yik Soh (Malaysia).

Lawan berat akan ditemui Fajar/Rian di babak perempat final, dimana mereka kemungkinan akan bertemu pasangan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark). Catatan pertemuan mereka sementara ini tak berpihak pada Fajar/Rian. Dua kali bertemu, Fajar/Rian belum mampu memenangkan pertandingan atas Astrup/Rasmussen.

“Kami harus siap terus. Semua lawan sama beratnya, yang penting fokusnya bisa dijaga dan semangat terus,” ungkap Rian.

Selain Fajar/Rian, pasangan putra rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga akan turun bertanding di Stadium Axiata, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia. Untuk laga perdana, Kevin/Marcus masih menunggu lawan dari babak kualifikasi.

Malaysia Masters 2019 akan berlangsung pada pada 15-20 Januari 2019. Turnamen ini akan memperebutkan total hadiah sebesar 350 ribu US Dollar atau setara Rp 4,9 miliar. Tim Pelatnas PBSI sendiri menurunkan 22 wakil pada ajang kali ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement