Selasa 15 Jan 2019 18:32 WIB

DMI Ajak Pemuda Muhammadiyah Jaga Demokrasi

Syafruddin Tegaskan DMI tak Berpolitik Praktis.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menerima kunjungan Silaturahim Kebangsaan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Selasa (15/1).
Foto: istimewa
Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menerima kunjungan Silaturahim Kebangsaan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Selasa (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menerima kunjungan silaturahim Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, Selasa (15/1). Syafruddin mengajak organisasi Pemuda Muhammadiyah untuk ikut menjaga demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.

"Saya sepakat dengan peran yang telah ditunjukan Pemuda Muhammadiyah dengan berada di tengah, karena begitu condong ke kiri atau ke kanan itu politik praktis, kepentingannya kelompok sudah bukan negara lagi," kata Syafruddin melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/1).

Ia mengatakan setiap orang dan organisasi kemasyarakatan berhak untuk berpolitik dan dijamin kebebasannya oleh negara. Namun, politik yang dijalankan harus berorientasi pada negara. "Berpolitik boleh-boleh saja tapi harus berorientasi pada kemajuan negara dengan ideologi Pancasila," tutur Syafruddin.

Ia juga menegaskan DMI berada di tengah dan mengambil posisi untuk tidak condong kemanapun dalam konstelasi politik yang ada. "Kami di DMI menonaktifkan beberapa pengurus yang akan maju menjadi caleg, karena kami tidak ingin dituding ditunggangi," tegas Syafruddin.

Ia meminta Pemuda Muhammadiyah mengawal peradaban baru Islam yang sedang terjadi saat ini. "Peran organisasi Islam sangat sentral dalam proses peradaban Islam baru yang terjadi saat ini, untuk itu kita harus ikut berpartisipasi agar Islam semakin dihormati dan berperan positif bagi dunia," kata Syafruddin.

Menurutnya, berdasarkan fakta sejarah yang ada saat Islam menguasai dua pertiga negara yang ada di dunia, semua kehidupan yang ada dapat berjalan dengan damai. Syafruddin juga menjelaskan program pemberdayaan ekonomi DMI yang digagas oleh remaja masjid.

"DMI mendorong generasi muda untuk melakukan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid. Mereka para pemuda yang memiliki jiwa entrepreneur tersebut kita kumpulkan dalam  Islamic Youth Economic Forum (ISYEF)," ujarnya.

Dia mengaku, saat ini ISYEF telah memiliki kepengurusan di sepuluh provinsi dan terus berkembang untuk melakukan kegiatan ekonomi berbasis masjid.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement