Sabtu 19 Jan 2019 18:31 WIB

Kiai Ma'ruf: Santripreneur Harus Dikembangkan

Santripreneur harus dikembangkan supaya dapat berkontribusi ke bangsa dan negara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin saat akan  berangkat silaturrahim ke Sukabumi di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta  Pusat, Rabu (19/12) pagi. Kiai Ma'ruf didampingi istrinya, Wury Estu  Handayani.
Foto: Dok Istimewa
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin saat akan berangkat silaturrahim ke Sukabumi di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Rabu (19/12) pagi. Kiai Ma'ruf didampingi istrinya, Wury Estu Handayani.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengatakan, santripreneur harus terus dikembangkan di Indonesia. Dengan demikian santri bisa kontrobusi untuk bangsa dan negara. Selain itu, kata dia, ekonomi masyarakat bawah juga harus terus dikembangkan.

Menurut dia, saat ini sudah ada komunitas Santri Bagus Rupawan, Pintar Ngaji dan Wirausahawan (Gus Iwan) yang menyambut baik gagasan ekonomi kerakyatan yang diusung Kiai Ma'ruf. Gerakan tersebut dibuat untuk mengembangkan santripreneur di Indonesia.

"Jadi ini semacam ikon. Jadi santri bagus, pintar ngaji, usahawan. Jadi santripreneur harus kita kembangkan supaya dapat berkontribusi ke bangsa dan negara," ujar Kiai Ma'ruf dalam acara peluncuran Kedai Kopi Abah di Jalan Karapitan, Bandung, Sabtu (19/1).

Kopi Abah merupakan usaha yang diluncurkan Santri Millenial Center (SIMAC) untuk memantik agar santri bisa terjun ke dunia usaha. Adanya Kopi Abah merupakan implementasi arus baru ekonomi Indonesia yang digagas Kiai Ma'ruf.

"Hari ini juga saya sangat bergembira karena ada peluncuran Kopi Abah. Jadi nama saya panggilan Abah. Jadi ini kopi saya. Dan ini gerakan para santri milenial yang mencoba supaya produktif," ucap Kiai Ma'ruf.

Ketua Umum MUI ini mengatakan, santri tidak boleh menjadi beban di lingkungan masyarakat. Karena itu, kata dia, santri harus kreatif. "Kamu jangan menjadi beban manusia karena itu dia harus kreatif, harus membangun diri di bidang ekonomi supaya mandiri," kata Kiai Ma'ruf usai mengutip ayat Alquran.

Dalam Pilpres 2019 ini, Kiai Ma'ruf memang mengusung pembangunan ekonomi arus baru Indonesia, sehingga tidak terjadi lagi kesenjangan atau disparitas antara yang kaya dan yang miskin. "Kita luncurkan arus baru ekonomi Indonesia yaitu membangun ekonomi dari bawah, ekonomi umat, supaya yang bawah ini jangan lemah tapi kuat. Kenapa umat? Karena bagian terbesar bangsa ini umat. Kalau umat kuat bangsa ini kuat," jelas Mustasyar PBNU ini.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement