REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) Masnun Tahir mengatakan, pihaknya akan membangun kemitraan yang strategis dan kritis dengan Pemerintah Provinsi NTB dan pemerintah kabupaten dan kota yang ada di NTB. Sebagai mitra, kata Masnun, PWNU NTB akan mengkritisi kebijakan pemerintah daerah yang dinilai kurang tepat.
"Mitra yang baik itu yang bisa menasihati dan bisa memberikan kemaslahatan-kemaslahatan," ujar Masnun, yang terpilih menjadi Ketua PWNU NTB periode 2019-2024 usai Konferwil PWNU NTB di Bagu, Lombok Tengah, Sabtu (19/1).
Masnun menekankan, kemitraan dan sinergi tetap dibutuhkan karena begitu banyaknya permasalahan di daerah ini. Masnun menilai, masalah keumatan dan kebangsaan tidak bisa diselesaikan tanpa ada sinergi bersama.
Masnun menegaskan, PWNU NTB ke depan harus lebih berpikir tentang progam yang makro dan mampu bersinergi dengan sejumlah pihak tanpa ada degradasi.
"Pengurus wilayah NU ke depan sangat dituntut untuk menjawab respons dan espektasi publik terhadap esensi pengurus wilayah," ucap Masnun.
PWNU NTB, lanjutnya, juga akan membuat rencana program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang sebagai panduan bagaimana NU membangun masyarakat.
"NU harus berdiri di atas semua golongan, mementingkan kemaslahatan umat di atas kepentingan pribadi dan golongan," kata dia.
Konferwil PWNU sendiri dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan sejumlah pejabat lainnya.
Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan, terpilihnya Masnun sebagai Ketua PWNU NTB yang baru diharapkan bisa mempercepat program-program NU di NTB.
"Mudah-mudahan ada penerus ulama muda yang bisa melakukan percepatan program, akselerasi program. Kita kan fokus ke pendidikan, kesehatan dan ekonomi," ujar Helmy.
Menurut dia, di sektor pendidikan NU NTB sudah memiliki Universitas NU (UNU) NTB. Ia berharap UNU NTB bisa lebih maju agar mendukung penguatan pendidikan menengah dan tinggi. Untuk sektor kesehatan diharapkan NU NTB nantinya bisa memiliki sarana rumah sakit NU yang bisa memberikan pelayana kesehatan pada masyarakat.
"Untuk sektor ekonomi kami harap pengurus NU bisa bersinergi dengan pemerintah dalam percepatan, angka kemiskinan ditekan, angka pengangguran ditekan, selain juga tugas pengembangan keagamaan," kata Helmy.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, kemitraan strategis pemerintah daerah dengan NU dan organisasi lainnya tetap harus dijalin.
"Mudah-mudahan ini bukan undangan yang terakhir karena undangan NU selanjutnya pun saya akan selalu hadir," kata Zul.
Zul mengatakan, Islam di Indonesia sangat indah. Menurutnya, di negara lain tak jarang masih ada umat Islam yang tidak bersahabat, yang arogan, meniadakan yang lain, bahkan mengkafirkan yang lain.
"Jadi saya bayangkan, kalau anak-anak NTB dikirim ke luar negeri, maka bukan hanya gelar yang didapat, tapi juga keindahan Islam akan di bawa ke seluruh penjuru dunia," ungkap Zul.