REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil Prestasi Muamalat (MPM) mengunjungi sekolah-sekolah terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak pekan kemarin. Kunjungan tersebut dalam rangka pemulihan trauma pascabencana atau trauma healing yang sangat dibutuhkan para korban.
Chief Executive Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Achmad K Permana mengatakan, MPM merupakan perpustakaan keliling yang ditujukan untuk menumbuhkan minat baca anak-anak. Kunjungan MPM ke sekolah di Banten diharapkan dapat membantu memulihkan trauma para siswa melalui pertunjukan dongeng yang interakif dan buku bacaan yang berkualitas.
"Pascabencana tsunami tentunya meninggalkan duka dan trauma kepada para korban, oleh karenanya kami memberikan bantuan yang bersifat psikososial," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/1).
MPM yang dioperasikan oleh PKPU Human Inisiative menggandeng Kampung Dongeng Indonesia untuk memberikan hiburan edukatif bagi anak-anak sekolah. Mobil prestasi berkeliling selama empat hari sejak 8-11 Januari 2019 dan mengunjungi delapan titik terdampak bencana di sekitar Pandeglang.
Mobil Prestasi Muamalat (MPM) mengunjungi sekolah-sekolah terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak pekan kemarin. Kunjungan tersebut dalam rangka pemulihan trauma pascabencana atau trauma healing yang sangat dibutuhkan para korban. dok. Bank Muamalat
Total penerima manfaat kunjungan MPM ini sebanyak 1.417 orang. Kepala Sekolah SMPN 3 Sumur Pandeglang, Iip Rifai mengatakan, akibat terjangan tsunami lalu banyak fasilitas sekolah yang rusak dan hilang. Oleh karena itu pihaknya berharap dengan hadirnya MPM dapat mengembalikan semangat belajar siswa.
"Terima kasih sebesar-besarnya atas kunjungan perpustakaan keliling Bank Muamalat. Juga kepada PKPU dan Kampung Dongeng. Mudah-mudahan tugas mulia ini mendapat balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Muamalat bersama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) sudah lebih dulu menyalurkan bantuan untuk korban tsunami yang dipusatkan di daerah Pandeglang dan Lampung Selatan. Total bantuan yang disalurkan senilai Rp 150 juta dalam bentuk bahan sandang dan pangan.
Ke depannya, Bank Muamalat dan BMM berencana memberikan bantuan lagi dalam bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Target utamanya adalah para pedagang kecil pinggir pantai yang usahanya terdampak tsunami. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat digunakan sebagai modal awal mereka memulai usaha lagi.
Masa tanggap darurat bencana tsunami Selat Sunda sendiri untuk tingkat Kabupaten Pandeglang telah berakhir pada 5 Januari 2019 lalu. Sedangkan untuk tingkat Provinsi Banten berakhir pada 9 Januari 2019.