REPUBLIKA.CO.ID, LA SERENA -- Gempa bumi berkekuatan 6,7 skala ritcher (SR) melanda pantai Chili utara-tengah pada Sabtu (19/1) malam waktu setempat. Survei Geologi Amerika Serikat (AS) (USGS) mengatakan, getaran gempa mengguncang bangunan di wilayah selatan ibu kota Santiago, meski kerusakan yang terjadi kecil.
"Gempa terjadi pada pukul 10:32 malam waktu setempat. Pusat gempa berada di sekitar 15,6 kilometer (9,7 mil) selatan-barat daya Coquimbo," kata USGS.
Gempa tersebut berada pada 53 km (33 mil) di bawah permukaan dan getaran relatif dangkal sehingga mengguncang rumah. Banyak warga khawatir tentang kemungkinan tsunami.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dengan cepat menyangkal akan adanya ancaman tsunami setelah gempa itu. Seorang saksi mata Reuters melaporkan kerusakan kecil pada bangunan tua.
Pemadaman listrik juga terjadi di kota pesisir terdekat La Serena, sebuah kota pantai sekitar 400 kilometer (250 mil) utara Santiago.
"Rasanya sangat kuat, para wisatawan sangat ketakutan, tetapi tidak ada yang serius terjadi," kata Camila Castillo, seorang resepsionis di sebuah hotel di La Serena.
Penambang Chili Antofagasta Plc mengatakan, operasi berjalan normal di tambang tembaga Los Pelambres setelah gempa bumi terasa di dekatnya.
Chili, yang terletak di "Cincin Api Pasifik", memiliki sejarah panjang gempa mematikan, termasuk gempa berkekuatan 8,8 pada 2010 di lepas pantai selatan-tengah, yang juga memicu tsunami yang menghancurkan kota di pesisir. Namun kehancuran dibatasi oleh aturan konstruksi yang ketat yang dirancang khusus untuk tahan terhadap gempa bumi.