REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara telah mengantisipasi kenaikan permukaan air laut (rob) akibat fenomena "supermoon" dengan menyiagakan ribuan karung pasir. Pihaknya juga menyiagakan petugas untuk membendung limpasan air laut jika terjadi rob.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Utara, Senin mengatakan, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara telah menyiapkan 5.000 karung pasir untuk mengantisipasi rob di pesisir Utara Jakarta.
"Untuk persiapan itu dari Sudin SDA di setiap kecamatan masing-masing ada 1.000 karung pasir. Sementara di gudang ada 5.000 karung pasir," kata Ali.
Sejumlah pompa "mobile" juga disiagakan untuk mengantisipasi fenomena alam tersebut. Seluruh camat dan lurah telah diperintahkan untuk setiap saat memantau wilayah hingga kondisi kembali normal.
"Wilayah yang signifikan terdampak biasanya di Kecamatan Penjaringan. Untuk wilayah lainnya lebih tergolong aman dari rob," katanya.
Ali menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada dalam menghadapi fenomena alam tersebut. Pemerintah Kota Jakarta Utara juga telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian di setiap kelurahan jika dibutuhkan.
"Jadi kalau memang ada kejadian, masyarakat sudah tahu apa yang harus mereka perbuat. Setiap kelurahan ada titik pengungsian. Kita harap sih tidak sampai seperti itu," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terhadap tujuh wilayah yang diperkirakan terdampak "supermoon", termasuk di pesisir Utara Jakarta sejak 19-21 Januari 2019. Fenomena alam tersebut akan berdampak rob pada sejumlah bibir pantai.