REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pusat Bantuan Kemanusiaan King Salman (KSRelief) menyebut lima ahli pembersih ranjau yang tewas dalam ledakan pada akhir pekan di Yaman berasal dari Afrika Selatan dan negara Eropa.
KSRelief yang bertanggungjawab atas proyek pembersihan ranjau itu mengatakan, dua ahli pembersih ranjau yang tewas yakni dari Afrika Selatan, satu dari Kroasia, satu Bosnia dan satu lainnya berasal dari Kosovo.
“Kelima ahli pembersih ranjau itu tewas saat ranjau yang akan dihancurkan meledak di Provinsi Marib,” dalam keterangan KSRelief seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (22/1).
Baca juga, Bentrokan Kembali Pecah di Yaman.
KSRelief juga mengatakan, ledakan ranjau di Marib itu pun membuat seorang warga berkebangsaan Inggris yang berada di lokasi kejadian mengalami luka.
Saudi menyalahkan Houthi sebagai pihak bertanggungjawab atas penggunaan ranjau darat. Padahal Yaman sejak 1999 telah mempunyai traktat larangan ranjau dan berupaya terus membersihkan lahan-lahan yang terpasang ranjau.