REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan terpengaruh protes asing dalam upaya pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Upaya pemerintah Indonesia membebaskan Ba'asyir ini mendapatkan protes dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
"Enggak ada urusan. Mau luar (negeri) mau langit bumi ga ada urusan dengan Presiden Jokowi. Beliau tidak pernah lambat dalam mengambil keputusan," ujar Ngabalin di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/1).
Ia menegaskan, protes dari negara lain tak akan berpengaruh terhadap hasil kajian pembebasan Baasyir yang sedang dilakukan Menkopolhukam Wiranto. Pembebasan Ba'asyir, kata dia, merupakan urusan pemerintah Indonesia yang tidak bisa dicampuri asing.
"Anda ingat dulu pernah pada waktu Bu Megawati jadi presiden, Amerika kan berkali-kali minta untuk mengadili Abu Bakar Ba'asyir, dan atas nama negara dia menolak dan dia mengurus, ini adalah warga negara saya. Ini sekarang yang dilakukan oleh Jokowi," ungkapnya.
Ngabalin menjelaskan, kajian pembebasan Ba'asyir ini merupakan perintah Presiden menanggapi permintaan keluarga Ba'asyir. Salah satu pertimbangannya, yakni usia dan masalah gangguan kesehatan.
Kendati demikian, Ngabalin menegaskan keputusan Jokowi terkait pembebasan Baasyir ini tak akan melanggar hukum yang berlaku. "Presiden adalah WNI yang sangat taat kepada kebutuhan asas dan hukum yang berlaku di Tanah Air," ucap Ngabalin.