Selasa 22 Jan 2019 22:20 WIB

Kapolres Gowa Ingatkan Warga Waspada Banjir dan Longsor

Elevasi air di Waduk Bili-Bili yang meningkat bisa menyebabkan pintu air dibuka.

Ilustrasi banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID,  GOWA -- Kapolres Gowa, Sulawesi Selatan AKBP Shinto Silitonga mengingatkan warga agar tetap siaga. Karena, data terbaru hingga Selasa (22/1) malam ketinggian air di Bendungan Bili-Bili semakin meninggi yang berpotensi mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

"Berdasarkan data terbaru per pukul 19.33 WITA dari pengelola waduk Bili-Bili, ketinggian air meningkat dari tadi pagi dan siangnya," ujar Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga di Gowa.

Ia mengatakan ketinggian air yang dilaporkan oleh pengelola waduk Bili-Bili telah mencapai 101,87 meter atau meningkat dari data pagi hingga siang harinya yang berada di angka 101,36 meter.

Shinto menyatakan berdasarkan data tersebut, beberapa potensi kemungkinan bisa terjadi seperti banjir dan tanah longsor lanjutan. Karenanya dirinya mengingatkan agar masyarakat setempat khususnya di dataran rendah untuk tetap waspada.

"Kami mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir dan tanah longsor. Kami mengimbau agar tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor, mengingat situasi waduk Bili-Bili kini berstatus Siaga," kata Shinto.

Menurut dia, elevasi air di Waduk Bili-Bili yang meningkat ini juga bisa menyebabkan pintu air di waduk harus di buka untuk mengurangi debit air. Peningkatan ini berdampak terhadap volume air sungai yang kian meningkat, sehingga sangat berpotensi terjadi banjir hingga longsor.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak pengelola Waduk Bili-Bili, dan akan menginformasikan secara masif ke masyarakat perihal perkembangan kondisi waduk Bili-bili," kata Shinto.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas dan Kerja sama Sekretariat Kabupaten Gowa Abdullah Sirajuddin mengatakan tingginya banjir di Pallangga ini merupakan dampak dari tingginya air di Bendungan Bili-bili 101,36 meter yang akhirnya dilakukan pembukaan pintu air.

"Jadi ini karena hujan yang semakin deras dan tidak berhenti membuat air di bendungan Bili-bili meningkat, sehingga berdampak pada aliran sungai Bili-Bili tersebut, salah satunya Sungai Jene Berang di Jembatan Kembar yang merembes pada beberapa titik di Pallangga," ucapnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement