REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding mengaku ragu dengan hasil survei Median. Apalagi, Median menyebut bahwa selisih suara antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dan pasangan Prabowo-Sandi yang kian tipis.
"Survei Median ini survei yang memiliki hasil sendiri di antara survei-survei yang lain, artinya dia aneh sendiri,” kata Karding dalam keterangan tertulis kepada Republika, Rabu (23/1).
Karding menjelaskan, biasanya hasil survei antara satu lembaga survei dengan lembaga survei hampir sama. Namun berbeda dengan Median ungkapnya, Karding justru curiga dengan metode yang digunakan oleh lembaga survei Median.
“Kalau ini aneh sendiri, oleh karena itu saya kira harus dicek objektivitasnya, metodologi yang dia pakai,” kata Karding.
Karding bahkan meminta agar asosiasi lembaga survei bisa melakukan kroscek terhadap Median. Apakah metodologi yang digunakan dalam melakukan survei objektif atau tidak.
“Apakah benar mereka masih dalam kaidah-kaidah objektif ilmiah? menggunakan metode-metode yang sesuai dengan prinsip-prinsip keilmuan yang ada?” tanya Karding.
Karding sendiri mengaku ragu dengan hasil survei Median. Ia juga menyatakan tidak menggubris perihal perbedaan suara yang tipis antara Paslon 01 dan Paslon 02 sebagaimana hasil survei Median.
“Terus terang kami tidak percaya dengan survei ini dan kami melihat ini sesuatu yang bisa jadi ini (hasil survei) pesanan,” ungkapnya.
Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas capres/cawapres. Temuan dari survei tersebut diketahui, pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kian menipis.
Dari survei diketahui, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Sehingga, menurut Rico, perbedaan elektabilitas keduanya menjadi 9,2 persen.
"Selisih elektabilitas kian menipis. Suara pasangan Jokowi-Ma'ruf relatif terlihat stagnan, sedangan Prabowo-Sandiaga tumbuh namun relatif lambat," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1).
[video] Suara Jokowi Masih Unggul dan Prabowo Naik