Rabu 23 Jan 2019 17:20 WIB

Susi Sebut Bulog Perikanan Dibentuk Tahun Ini

Dua BUMN berpotensi untuk dijadikan Bulog Perikanan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan pembentukan Bulog yang mengurusi komoditas perikanan merupakan keharusan. Susi menilai bahwa instansi ini dianggap mampu menjadi bantalan bagi nelayan bila produksi ikan melimpah dan harga komoditas tersebut anjlok.

Susi menargetkan pembentukan Buloh Perikanan bisa dilakukan sebelum akhir 2019. "Oh harus (pembentukan Bulog Perikanan). Secepatnya dibentuk. Bulog ikan harus. Mudah-mudahan sebelum akhir (tahun) selesai," ujar Susi usia menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (23/1).

Lebih lanjut Susi menyebutkan ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang paling berpotensi untuk dijadikan 'Bulog Perikanan'. Lembaga ini nantinya akan bertugas menjaga stabilitas harga komoditas perikanan, serupa dengan Perum Bulog yang bertugas menjaga harga komoditas pangan terutama beras.

Dua BUMN yang dimaksud Susi adalah Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus). Keduanya, ujar Susi, bisa menjalankan tugas untuk menjaga stabilitas harga komoditas perikanan saat produki melimpah.

Meski begitu, Susi belum menjelaskan bagaimana pemberlakuan Bulog Perikanan melalui dua BUMN tersebut, apakah dilebur atau ada mekanisme lain. "Perindo sama Perinus dulu," ujar Susi singkat.

Sebelumnya, sekitar 300 perwakilan nelayan dari seluruh Indonesia bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara pada Selasa (22/1) kemarin. Salah satu topik yang dibicarakan adalah usulan agar pemerintah membentuk institusi yang bertugas menjaga stabilitas harga komoditas perikanan, atau serupa dengan Perum Bulog di sektor pangan, khususnya beras.

Salah satu perwakilan nelayan, Iin Rohimin, menjelaskan alasan di balik ide pembentukan 'Bulog Perikanan' ini. Menurutnya, produksi ikan juga bersifat musiman.

Artinya, perlu ada institusi yang menjaga harga komoditas perikanan ketika harga anjlok akibat produksi yang berlimpah. Fungsinya, ujar Iin, serupa dengan Bulog yang bertugas menyerap beras saat musim panen tiba.

"Kalau di sektor pertanian kan kita kenal Bulog. Di nelayan kami sampaikan perlu ada Bulog di sektor nelayan. Karena ketika produksi melimpah-ruah harga jatuh dan tidak ada yang naikkan harga," ujar Iin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement