REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sebanyak 93.396 ton manggis hasil budi daya petani Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang siap diekspor ke Cina. Permintaan pasar di negara itu cenderung meningkat.
"Kita mendorong produksi manggis Pandeglang mampu menembus pasar mancanegara," kata Bupati Irna Narulita bersama Dirjen Hortikultura Suwandi saat melepas ekspor produk hortikultura Pandeglang, Rabu (23/1).
Produksi manggis Kabupaten Pandenglang yang dieskpor ke Cina tersebut dari hasil budi daya Kelompok Tani (Koptan) Mekar Rahayu 2 Desa Mekarsari sebanyak 27.771 ton. Selain itu dari Koptan Barokah Desa Bojong 65.625 ton.
Selain untuk ekspor, kelompok tani dari beberapa kecamatan penghasil manggis juga memasok ke pasar regional sebanyak 714.576 ton. Petani memasok manggis ke sejumlah pasar tradisional di DKI Jakarta, Bogor Tangerang.
Produksi manggis yang memasok pasar regional itu di antaranya Koptan Ciranggon Jaya Desa Kondang Jaya Kecamatan Cisata sebanyak 110,220 ton, Koptan Jiwa Nusantara Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi 96.430 ton.
Koptan Cipandan Jaya Desa Sindang Laut Kecamatan Carita 36.033 ton, dan Koptan Mulya Tani Desa Jaya Mekar Kecamatan Cirebon 48. 480 ton.
"Kami berharap produksi manggis menjadi andalan ekonomi petani," katanya.
Bupati mengapresiasi kepada para Koptan penghasil manggis karena produksi manggis cukup bagus. Bupati berharap Kecamatan Bojong salah satu dari empat daerah penghasil manggis yang difokuskan untuk pengembangan manggis.
"Ini sejarah berikutnya yang akan terukir, karena Pandeglang bisa berkontribusi untuk pusat dan provinsi dari bidang hortikultura, "katanya.
Pemerintah daerah akan lebih fokus dalam mengembakan manggis dengan kualitas ekspor. "Saya kira lualitas ekspor ini harus bagus dan jangan sampai ada yang cacat karena akan menurunkan harga, " jelas Bupati.