REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala Dewan Eropa Donald Tusk menyuarakan dukungan untuk ketua majelis nasional sekaligus pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Menurutnya, Guaido memiliki mandat demokratis dari rakyat negara tersebut.
"Saya berharap seluruh Eropa akan bersatu mendukung kekuatan demokrasi di Venezuela," kata Tusk melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis (24/1).
"Tidak seperti (Presiden Venezuela Nicholas) Maduro, majelis parlemen, termasuk Juan Guaido, memiliki mandat demokratis dari warga negara Venezuela," kata Tusk menambahkan.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini menyampaikan hal hampir serupa. "Hak-hak sipil, kebebasan, dan keselamatan semua anggota Majelis nasional, termasuk presiden yang memproklamirkan dirinya sendiri, Juan Guaido, perlu diperhatikan dan dihormati sepenuhnya," ujar Mogherini, seperti disampaikan akun Twitter resmi Dewan Uni Eropa.
Dalam sebuah pernyataan, Mogherini menyerukan dimulainya proses politik yang mengarah pada penyelenggaraan pemilu bebas dan kredibel. "Uni Eropa sangat menyerukan dimulainya proses politik segera yang mengarah ke pemilu yang bebas dan kredibel, sesuai tatanan konstitusi," katanya, dikutip laman Anadolu Agency.
Guaido telah memproklamasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela. Hal itu dia lakukan setelah ribuan warga Venezuela menggelar demonstrasi dan mendesak Maduro meninggalkan jabatannya.
Tak lama setelah deklarasi tersebut, Amerika Serikat (AS) mengakui Guaido sebagai presiden sah Venezuela. Presiden AS Donald Trump telah menyatakan bahwa pemerintahan Maduro tidak sah.
"Kami terus menganggap rezim Maduro tidak sah dan bertanggung jawab atas segala ancaman yang mungkin ditimbulkan untuk keselamatan rakyat Venezuela," kata Trump.
Maduro mengecam keputusan Trump. Dia memerintahkan agar seluruh diplomat AS yang berada di Venezuela untuk hengkang dalam waktu 72 jam. Ia menyatakan Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan AS.
Baca: Erdogan Beri Dukungan untuk Presiden Venezuela Maduro