REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka akan membahas upaya penyatuan moda transportasi di Jakarta dan sekitarnya guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat mengurai kemacetan.
"Intinya adalah pengintegrasian antarmoda transportasi dan pengintegrasian antara rencana tata ruang dengan rencana transportasi," kata Anies usai bertemu Wapres JK di Kantor Wapres Jakarta, Jumat (25/1).
Anies menjelaskan dengan integrasi antarmoda transportasi di Jabodetabek tersebut diharapkan pengguna kendaraan umum dapat meningkat, paling tidak menjadi 75 persen.
"Hari ini porsinya 25 persen (orang) gunakan kendaraan umum, 75 persen gunakan kendaraan pribadi. Nah, ini harus dibalik. Untuk itu bisa terjadi kendaraan umum harus bisa menjangkau semua wilayah," jelasnya.
Penyatuan sistem transportasi umum tersebut juga termasuk integrasi penjualan tiket serta pembangunan lokasi parkir di luar Jakarta, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum.
"Tiket nanti bisa ke semua tempat, menggunakan seluruh moda transportasi dari mana saja, kemana saja. Nanti disiapkan juga tempat parkir di luar kota, sehingga masyarakat bisa parkir di sana lalu naik kendaraan umum. Itu harus satu paket," jelasnya.
Terkait target implementasi sistem transportasi terintegrasi tersebut, Anies mengatakan hal itu baru bisa dibicarakan apabila sudah ada estimasi biaya yang diperlukan.
"Kalau mau membangun itu kan (mau) bertahap atau langsung. Kalau langsung berarti dananya lebih besar, kalau bertahap dananya lebih sedikit, tapi lebih lama," tambahnya.
Untuk memulai proyek tersebut, Wapres JK bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Anies rencananya akan melakukan tinjauan udara dengan menggunakan helikopter pada Senin (28/1), untuk melihat kondisi lalu-lintas di sekitar Jabodetabek.